"Para ibu PKK di kawasan wisata tubing juga kecipratan berkah karena mereka bertindak sebagai penyedia minuman dan makanan, termasuk pembuat suvenir. Jadi ada keseimbangan antara dampak ekonomi juga ekologi," ujar Muslim.
Baca juga: Cerita Sungai Pusur jadi Wisata Tubing, Jaring Wisatawan, Terbantu Lewat Gerakan Bersih Sampah
Pelestarian yang Berkelanjutan
Dampak sinergi pelestarian DAS Pusur yang terintegrasi dari hulu hingga hilir juga diamini Stakeholder Relation Manager Pabrik AQUA Klaten, Rama Zakaria. Ia mengatakan, sejumlah dampak tersebut mendorong keseimbangan antara sosial, ekonomi, dan profit. "Jadi AQUA tidak hanya berpikir tentang profit saja, tapi bagaimana menyeimbangkan antara bisnis, masyarakat, sosial, dan lingkungan," kata dia.
Lebih lanjut Rama menjelaskan, sinergi pentahelix yang dibangun AQUA demi kelestarian Sungai Pusur, terutama di ring 1, sudah dilakukan sejak sebelum PT Tirta Investama (TIV) berdiri di Klaten atau yang disebut masa pra-konstruksi. Usaha terus berlanjut hingga AQUA Klaten berdiri pada 2002 hingga sekarang. Bahkan selain ring 1, perusahaan juga memperhatikan kawasan hulu dan hilir
"AQUA memang beroperasi di wilayah tengah sub-DAS Pusur. Namun AQUA berpikir, tidak bisa melakukan kegiatan CSR hanya di wilayah tengah, tetapi juga harus mengintegrasikan dari wilayah hulu dan hilir. Oleh karena itu, dilakukan pendekatan yang bersifat integratif dan komprehensif agar sumber daya air terjaga kelestariannya," kata dia.
Rama meyakini, upaya-upaya pelestarian terhadap Sungai Pusur akan terus dilakukan sesuai dengan prinsip keberlanjutan yang diusung AQUA. Ini dibuktikan AQUA saat masa pandemi melanda, program-program terkait lingkungan dan sosial tetap dilaksanakan. Begitu juga dengan kegiatan pemberdayaan dan edukasi kepada masyarakat.
"Kami berkomitmen, pelestarian dan pemberdayaan akan terus berjalan karena ini bagian dari komitmen AQUA dalam hal menjaga sumber daya air, terutama di DAS Pusur," tegas Rama.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)