TRIBUNNEWS.COM - Kasus tewasnya satu keluarga di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur terus didalami oleh polisi.
Hasil penyelidikan sementara polisi, diduga satu keluarga itu tewas bukan karena korban pembunuhan, melainkan sengaja mengakhiri hidupnya.
Terbaru, polisi mengungkap dugaan sementara motif satu keluarga itu nekat mengakhiri hidup.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Gidayata mengatakan pihaknya menduga satu keluarga itu mengakhiri hidup didorong oleh persoalan utang.
Dugaan itu disimpulkan setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
"Untuk pemeriksaan saksi-saksi, kami menduga kalau Pak W (38) memiliki banyak tanggungan utang kalau berdasarkan pengakuan beberapa saksi yang pernah dimintai tolong mengutanginya," ujar Gandha, Rabu (13/12/2023), dikutip dari Surya.
Baca juga: Satu Keluarga Meninggal di Malang, Dinas Pendidikan Berikan Bantuan Psikologis hingga Beasiswa
Adapun saksi yang sudah diperiksa polisi, kata Gandha, sebanyak tujuh orang, termasuk AKE (13), anak dari W yang selamat.
Selain itu, ketua RW, tetangga dan rekan kerja korban juga turut diperiksa sebagai saksi.
Dalam keterangan saksi, sebelum ditemukan tewas, W sempat meminjam utang.
"Sebelum W meninggal, yang bersangkutan sempat memohon kepada saksi untuk meminjaminya sejumlah uang," ujarnya.
Selain itu, korban juga memiliki utang di bank konvensional.
Meski demikian, hingga saat ini polisi belum mengetahui berapa besaran utang yang menjadi tanggungan W.
Polisi masih melakukan pendalaman atas dugaan motif utang ini.
Soal kemungkinan korban juga terjerat pinjaman online atau pinjol, polisi mengaku belum bisa menyimpulkannya lantaran ponsel korban tidak diketahui hingga saat ini.