"Handphone Pak W hingga saat ini belum diketahui keberadaannya, ini juga didukung oleh kesaksian dari anak perempuannya yang masih hidup yakni AKE, yang bersangkutan ingat pada Minggu (10/12/2023) atau 2 hari kejadian, Selasa pagi, bapak W pernah menyampaikan bahwa ‘Kak, handpone bapak rusak’," bebernya.
Polisi masih terus mencari ponsel milik W.
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis ditemukan tewas di kamar di rumah mereka, Selasa (12/12/2023) sekitar pukul 08.30 WIB
Keluarga yang ditemukan tewas terdiri tiga orang yakni suami, istri dan anak.
Suami itu berinsial W (38), istrinya SL (35) dan anaknya yang berisinial ARE (13).
Sementara AKE yang merupakan saudara kembar ARE selamat lantaran tidur di ruang terpisah.
Diduga sengaja akhiri hidup
W bersama istri dan seorang anaknya itu diduga sengaja mengakhiri hidupnya.
Hal ini terlihat dari kondisi jasad SL dan ARE yang mulutnya mengeluarkan busa dengan bau menyengat.
Sementara di sekitar jasad ditemukan sisa obat nyamuk cair, pisau dan bungkus obat nyamuk di tempat sampah.
Sedangkan W, ditemukan dalam kondisi tangan terluka cukup dalam, mengucurkan darah.
"Dugaan sementara mengarah bunuh diri dilakukan satu keluarga," terang AKP Gandha Syah Hidayat saat ditemui di sekitar lokasi, Selasa (12/12/2023).
Baca juga: Detik-detik Satu Keluarga di Malang Ditemukan Tewas, Anak Perempuan yang Masih Hidup Teriak Histeris
Diungkapkan, kejadian ini diketahui setelah AKE, anak sulung korban yang masih hidup berteriak minta tolong ke tetangganya setelah tak berhasil membuka pintu kamar orangtuanya.
Saat tetangga mendobrak pintu kamar didapati W sudah sekarat bercucuran darah akibat luka sayatan di tangannya.
"Korban di bawa ke rumah sakit dan meninggal di sana," kata AKP Gandha Syah Hidayat.