News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mayat di Kampus UNPRI Medan

6 Pria Mengaku Mahasiswa UNPRI Sebut Mayat dalam Bak Biru adalah Boneka, Kini Diburu Polisi

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase saat polisi melakukan olah TKP (kiri) di lokasi dugaan temuan dua mayat di lantai 9 kampus UNPRI, Senin (11/12/2023) dan kotak biru yang diduga untuk menyimpan tumpukan mayat. Kini pihak kepolisian menguak faktanya.

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kasus penemuan 5 cadaver di lantai 15 kampus Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan masih terus bergulir.

Polisi masih terus menyelidiki terkait kasus ini.

Terkini Polrestabes Medan memburu 6 pria mengaku mahasiswa Unpri Medan yang sempat membuat klarifikasi terkait dugaan temuan mayat di dalam bak biru lantai 9.

Sebelumnya dalam klarifikasinya lewat sebuah video, enam pria itu menyebut bahwa 2 mayat di dalam bak biru di lantai 9 kampus UNPRI adalah boneka.

Baca juga: Kasus Penemuan Diduga Mayat di Kampus UNPRI Belum Ditutup, CCTV Rekam Mobil pick Up Bawa Boks Biru

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, pihaknya akan memeriksa keenam orang yang melakukan klarifikasi tersebut untuk dimintai keterangannya.

"Itu salah satu yang perlu kita dalami, mereka bilangnya itu boneka. Tapi kenyataannya jenazah, makanya itu kita dalami dan minta klarifikasi sama yang bersangkutan yang bikin video itu," kata Fathir kepada Tribun-medan, Kamis (14/12/2023).

Sejauh ini polisi belum mengetahui identitas keenam remaja yang membuat rekaman video tersebut.

"Ini kita sedang cari tahu siapa yang bikin video," ujarnya.

Tampang keenam mahasiswa Unpri memberikan klarifikasi soal adanya dua mayat di lantai 9. Kini mereka diburu polisi. (TRIBUN-MEDAN/TIKTOK @yuhuyy_09)

Ia menjelaskan, munculnya video klarifikasi tersebut malah membikin kegaduhan di tengah masyarakat setelah dugaan adanya mayat di lantai 9 kampus mewah itu.

"Justru video itu yang bikin pertanyaan-pertanyaan di masyarakat. Jadi kita mau minta klarifikasi dari mereka," ucapnya.

Fathir juga meminta kepada seluruh pihak agar kooperatif kepada pihak kepolisian, agar kasus tersebut bisa segera terungkap.

"Kami harap semua pihak kooperatif. Kita harap yang di dalam video itu juga kooperatif, justru munculnya video itu banyak pertanyaan di masyarakat, itu harus kita jawab," ujarnya.

Baca juga: Tegaskan 5 Mayat adalah Kadaver, UNPRI Minta Polisi Buktikan Kalau Ada Kasus Pembunuhan

Sebelumnya di tengah penyelidikan pihak kepolisian, beredar sebuah rekaman video soal klarifikasi dugaan penemuan dua mayat di lantai 9, Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan.

Amatan tribun-medan, dari video yang diunggah melalui akun Tiktok bernama @yuhuyy_09, pada Selasa (12/12/2023).

Di dalam video itu tampak ada enam orang pria yang mengaku sebagai mahasiswa Unpri.

Salah seorang pria yang berdiri di tengah, mewakilkan teman-temannya memberikan pernyataan di depan kamera.

"Melalui video klarifikasi ini, kami mahasiswa Unpri menyatakan bahwasanya kami memohon maaf sebesar-besarnya atas penyebaran video yang tampak teman saya Heryanto," katanya di dalam unggahan tersebut.

Ia menjelaskan rekaman video yang memperlihatkan dugaan adanya jenazah di dalam bak air tersebut merupakan hoaks.

Isi di dalam bak air tersebut merupakan boneka dan bukan mayat manusia.

"Properti di dalam video tersebut merupakan manikin ataupun boneka bukan mayat. Video yang beredar merupakan hoaks, dan telah membuat keresahan dari banyak pihak beberapa waktu lalu," kata dia.

Dia juga meminta maaf jika telah menyebarkan video tersebut yang membuat kehebohan di tengah masyarakat.

"Demikian pernyataan dan klarifikasi ini kami buat dengan sadar tanpa paksaan sebagai bentuk penyesalan terhadap tindakan yang kami lakukan," ucapnya.

Baca juga: Polda Sumut Masih Selidiki Temuan 2 Mayat di Lantai 9 Unpri, Diduga Ada Perbedaan dengan 5 Kadaver

"Kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada pihak yang dirugikan, atas perhatian dan kelapangan nya kami sampaikan terimakasih," lanjutnya.

Diketahui diduga dua mayat tanpa identitas ditemukan di lantai 9 kampus Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan.

Penemuan dugaan dua mayat tersebut sempat direkam menggunakan handphone dan beredar di WhatsApp.

Dari amatan tribun-medan, dua diduga mayat tersebut sudah berada di dalam bak air berwarna biru.

Kondisi keduanya tampak sudah mulai membusuk.

Suasana di kampus UNPRI, saat digeledah polisi terkait dugaan adanya temuan dua mayat di bak air lantai 9, Selasa (12/12/2023). (TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH)

"Ada mayat di UNPRI lantai 9," kata perekaman video sambil menunjukkan lokasi penemuan mayat tersebut.

Informasi yang diperoleh oleh Tribun-Medan, penemuan mayat ini terjadi, pada Kamis (7/12/2023).

Setelah informasi tersebut beredar, Personel Satreskrim Polrestabes Medan mendatangi kampus UNPRI, pada Selasa (11/12/2023) sekira pukul 21.00 WIB.

5 Cadaver

Sebelumnya pihak Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan memastikan tidak ada kasus pembunuhan di dalam kampus UNPRI.

Hal ini diungkapkan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia, Kolonel (Purn) Drg Susanto melalui akun YouTube PRIMTV sekaligus memberikan penjelasan terkait penemuan 5 mayat di dalam kampusnya.

Dikutip Tribun Medan, Susanto mengakui lima mayat yang berada di dalam kampusnya itu merupakan cadaver untuk kebutuhan pembelajaran di Fakultas Kedokteran.

Apa itu cadaver?

Berdasarkan KBBI, cadaver atau kadaver adalah jenazah yang biasanya digunakan mahasiswa kedokteran untuk praktikum anatomi.

Sementara itu dikutip dari Rompas, 2015, Cadaver atau preparat basah merupakan jenazah atau mayat manusia yang telah diawetkan secara resmi atau legal dapat dipergunakan untuk keperluan pendidikan khususnya dalam pembelajaran anatomi.

"Pertama dengan tegas dinyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan seperti yang diisukan di masyarakat," kata Susanto dalam video yang didengar Tribun-medan, Rabu (13/12/2023).

"Kedua UNPRI Medan memiliki fakultas kedokteran yang berdiri sejak tahun 2008 dan memiliki beberapa laboratorium untuk menunjang proses belajar mengajar."

"Salah satu lab adalah anatomi atau ilmu urai di dalam laboratorium anatomi salah satu media belajar adalah cadaver, yaitu tubuh manusia yang diawetkan di laboratorium anatomi FK UNPRI."

"Terdapat lima karakter, 1 perempuan dan 4 laki-laki dan kadaver tersebut telah diadakan oleh Rektor terdahulu pada tahun 2005," lanjutnya.

Ia sangat menyesali tindakan polisi yang menemukan lima mayat di dalam kampusnya tersebut.

Padahal waktu itu, polisi datang ke lokasi berdasarkan video yang beredar soal adanya temuan mayat dan ingin melakukan pengecekan.

"Kami sangat menyesalkan tindakan oknum polisi dari Polrestabes Medan yang kurang koordinasi, karena pimpinan Universitas yang tidak pernah dimintai keterangan secara resmi," ujarnya.

"Pada tanggal 11 Desember 2023, beberapa oknum yang mengakui polisi mendatangi UNPRI pada malam hari, mendesak untuk melakukan penggeledahan."

"Untuk diketahui pada malam hari tidak ada petugas yang bisa mendampingi, tetapi mereka memaksa untuk masuk dan satpam akhirnya memberikan izin dan tidak didapati apapun," jelasnya.

"Kemudian di hari berikutnya penggeledahan dilanjutkan kembali pada pagi hari sampai dengan malam hari dan dijumpai 5 kadaver di bak kadaver pada lab anatomi."

Tangkap layar video yang memperlihatkan bak diduga berisi mayat di kampus UNPRI (Twitter)

"Kemudian cadaver tersebut dikeluarkan dari tempatnya untuk diperiksa kemudian dikembalikan lagi ke baknya," sambungnya.

Polisi juga sempat meminta pihaknya untuk mengosongkan kampus lantaran adanya penggeledahan.

"Pihak kampus sangat keberatan dan pada saat yang bersamaan sedang berlangsung proses pembelajaran kuliah praktikum dan ujian."

"Bahkan ada ancaman untuk mem-police line kampus sehingga memancing keributan yang bisa mengganggu kenyamanan belajar mahasiswa," tuturnya.

Susanto juga meminta kepada pihak kepolisian, agar menjelaskan soal dasar menuduh adanya pembunuhan di dalam kampusnya.

"Informasi yang kami terima bahwasanya telah terjadi pembunuhan di lingkungan Unpri, bila ada kasus pembunuhan tersebut maka kami hendak bertanya kepada bapak polisi yang terhormat, yang pertama kejadian pembunuhan tersebut di mana, siapa pelapor kasus pembunuhan tersebut."

"Siapa korban pembunuhan tersebut, siapa pelaku pembunuhan, apakah ada alat bukti pembunuhan tersebut dan adakah saksi kejadian tersebut," pungkasnya.

(Cr11/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Polisi Cari 6 Mahasiswa Unpri yang Bikin Klarifikasi dan Sebut Mayat dalam Bak Biru adalah Boneka

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini