News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Orang Tewas Tertimpa Truk Tambang, Sopir Sempat Kabur, Persimpangan di Bogor Sering Memakan Korban

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Truk tambang di Jalan Raya Sudamanik, Parungpanjang, Bogor, Jawa Barat terlibat kecelakaan, hingga menewaskan ibu dan anak yang sedang mengendari sepeda motor, Minggu (17/12/2023) sore.

TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Sudamanik, Desa Gorowong, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/12/2023) sekitar pukul 15.30 WIB.

Dua truk tambang saling bersenggolan dan mengakibatkan satu truk tambang terguling di persimpangan jalan.

Akibatnya, ibu dan anak yang mengendarai sepeda motor tewas tertimpa truk tambang yang mengangkut material pasir dan batu.

Sopir truk yang berinisial AG sempat melarikan diri setelah kecelakaan lantaran takut diamuk massa.

Personel Polres Bogor kemudian melakukan pendekatan ke keluarga AG yang tinggal di wilayah Bogor.

Baca juga: Truk Terguling di Exit Tol Bawen, Akses Menuju Ungaran Terputus

AG menyerahkan diri ke polisi dan berstatus saksi dalam kecelakaan maut ini.

Salah satu warga yang bernama Mulyadi (35) mengatakan sudah sering terjadi kecelakaan di lokasi truk terguling.

Lokasi kecelakaan berupa jalan yang cekung sehingga pengendara yang menuju ke pertigaan akan melewati jalan menurun.

Menurutnya pertigaan tersebut sering dilewati truk tambang sehingga jalan tidak rata.

"Udah sering di sini mah (kecelakaan), memang rawan. Makan korban sering juga, di pertigaan Caringin juga sama, hampir di setiap pertigaan pokoknya (rawan)," paparnya, Senin (18/12/2023), dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Ia berharap di setiap persimpangan dipasangi portal agar kecelakaan tidak terjadi lagi dan memakan korban jiwa.

Baca juga: Ibu dan Anak Tewas Tertimpa Truk Tambang di Parungpanjang Bogor, Begini Kronologinya

"Kalau bisa mah menurut saya dipasang portal di situ (pertigaan), kayak daerah Jagabaya kan aman kalau ada portal, jadi gak kenceng kendaraan. Aktif (arus lalu lintas) soalnya di sini, ada kampung gede di sini," ujarnya.

Saat kejadian, Mulyadi mengaku tidak mendengar teriakan dari kedua korban.

"Tiba-tiba kedenger suara bruk (kecelakaan truk), saya lagi kerja."

"Gak ada suara jeritan, kayaknya langsung, langsung ketiban," paparnya, Senin (18/12/2023), dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Mulyadi menambahkan kedua korban tertimpa truk selama satu jam lantaran proses evakuasi memerlukan alat berat.

"Ketiban lama, soalnya harus nyari alat berat dulu," tuturnya.

Baca juga: Jadi Tersangka Kecelakaan Bus di Tol Cipali, Sopir Bantah Ngebut, Akui Paham Kondisi Jalan

Menurut Mulyadi, kondisi jasad kedua korban saat dievakuasi sangat mengenaskan.

"Gak sanggup saya lihatnya, motornya hancur," ucapnya.

Kata Bupati Bogor

Truk tambang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang menimpa ibu dan anak hingga tewas beroperasional di luar jam yang sudah ditentukan.

Kecelakaan maut tersebut terjadi pada Minggu (17/12/2023) sekitar pukul 15.30 WIB.

Sedangkan Peraturan Bupati Nomer 120 tahun 2021 menyatakan truk tambang beroperasi mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

Peraturan tersebut dibuat lantaran truk tambang membahayakan warga yang melintas.

Baca juga: Kecelakaan 4 Motor dan Satu Mobil Terjadi di BSD Tangsel, Empat Orang Dikabarkan Alami Luka

Meski 2 warganya tewas, Bupati Bogor, Iwan Setiawan menyatakan sopir truk tak bersalah karena mengemudikan kendaraan untuk diparkirkan.

"Mereka (truk tambang) mau menuju ke kantong parkir, ada lobang dan menghindar ke kanan, nah itu kecelakaan tidak bisa dihindarkan," ungkapnya, Senin (18/12/2023), dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Menurut Iwan, masih banyak truk tambang yang melanggar aturan dan ia tak berani mengambil sikap tegas untuk menindaknya.

"Kami salah, tapi tolong kasih solusi," lanjutnya.

Iwan mengaku kewalahan menertibkan truk tambang meski sudah mengeluarkan Perbup, namun kenyataan di lapangan banyak truk tambang yang beroperasi di siang hari.

"Saya mohon bantu kami, Provinsi dan Pusat bantu saya di Bogor. Jangan saya dengan Dishub saja, bantu semua, instasi polisi, tentara, aparat negara bantu kami, supaya semua bisa merasakan susah banget," ucapnya.

Baca juga: Rawan Kecelakaan, Komisi V DPR Desak Kemenhub Atasi Persoalan Perlintasan Sebidang

Kendala dalam menertibkan truk tambang lantaran jalan yang dilewati berada di perbatasan Kabupaten Bogor dan Banten.

"Harus melalui proses, mereka memang masuk ke Kabupaten Tangerang jam 22.00 WIB, tapi dia masuk dari Cigudeg itu ada jam 12, jam 10," katanya.

Bupati Bogor Iwan Setiawan. (dok. Tribunnews Bogor)

Detik-detik Kecelakaan

Sementara itu, Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor, Ipda Angga Nugraha mengatakan kecelakaan tersebut melibatkan dua truk tambang dan satu sepeda motor.

"Korban kecelakaan meninggal dunia dua orang, luka ringan satu orang," ungkapnya.

Baca juga: Fakta-fakta Rombongan Anies Kecelakaan saat Kampanye di Aceh: Kronologi hingga Kondisi Mobil

Kecelakaan berawal ketika sebuah truk tambang ingin mendahului truk tambang lain di pertigaan.

"Ketika truck colt diesel sudah berbelok ke arah Ciomas, truck tronton tersebut melaju kencang," tuturnya.

Sopir truk kemudian membanting stir ke arah kanan dan terguling menimpa sepeda motor yang dinaiki ibu dan anak.

"Lalu terguling dan menimpa sepeda motor serta menabrak truck colt diesel yang dari arah Parungpanjang menuju Cigudeg," lanjutnya.

Kedua korban meninggal di lokasi dan langsung dievakuasi ke Puskesmas terdekat.

Unit Laka Lantas Polsek Parungpanjang telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengungkap kronologi kecelakaan.

Baca juga: Mobil Rombongan Anies Kecelakaan Beruntun di Aceh, Begini Kondisi Terkini

Kata Camat

Camat Parungpanjang, Icang Aliudin sempat membantah truk yang mengalami kecelakaan sedang beroperasi membawa material tambang.

Icang Aliudin menyatakan, kedua truk hendak diparkirkan di rumah warga.

"Mobil tersebut sebenarnya yang isi bila belum jam 10 malam tidak melintas cuma ditempatkan ke kantor parkir yg disediakan di tanah masyarakat," bebernya.

Namun berdasarkan video yang beredar, truk membawa muatan pasir yang terjatuh ke jalanan.

Bahkan truk tambang beroperasi di luar jam yang telah disepakati yakni pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB.

Icang Aliudin mengaku, turut berduka atas kecelakaan yang menewaskan 2 warganya.

Ia berharap, rencana jalan khusus kendaraan tambang segera direalisasi tahun 2024, dan bisa selesai tahun 2025.

"Karena masalah truk tambang yg melintas di Cigudeg Parungpanjang bisa terselesaikan bila ada jalan khusus tambang," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Ngeri ! Warga Sebut Lokasi Ibu dan Anak Tertimpa Truk di Parungpanjang Bogor Langganan Kecelakaan

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunnewsBogor.com/Vivi Febriati/Naufal Fauzy/Damanhuri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini