News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

4 Orang Tewas di Musi Banyuasin

Update Penemuan 4 Mayat di Muba: Hendrik Mengaku Beli Tanah Korban Rp 100 Juta Bukan Rp 200 Juta

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah empat orang anggota keluarga yang ditemukan sudah tidak bernyawa di Desa Lumpatan tiba di RS Bhayangkara Palembang, Rabu (20/12/2023) malam. Korban baru menjual tanahnya seharga Rp 100 juta dan bukan Rp 200 juta seperti yang beredar.

Sebelumnya, masyarakat Desa Lumpatan Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Rabu (20/12/2023) digemparkan dengan penemuan 4 jenazah.

Heboh penemuan 4 mayat dalam satu rumah di Desa Lumpatan Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Rabu (20/12/2023). (Sripoku.com/Fajeri Ramadhoni)

Jenazah tersebut berjenis kelamin laki-laki berjumlah 2 orang dan perempuan 2 orang.

Keempat jasad tersebut diketahui pertama kali ditemukan masyarakat sekitar pukul 14.00 WIB.

Diketahui identitas dari keempat mayat tersebut yakni, Heri (50), Masturo (70) ibu dari Heri, Aurel (6) dan Marsel (11) yang merupakan anak dari Heri.

Jasad tersebut diduga telah membusuk selama 4 hari karena salah satu korban masih mengenakan pakaian sekolah pramuka.

Baca juga: Jenazah Pasutri Beserta Anaknya Korban Kecelakaan di Tol Lubuk Pakam Dimakamkan Satu Liang Lahad

Korban Sempat Izin Jual Tanah

Rusdi (50), kakak sulung Heri saat dijumpai di Rumah Sakit Bhayangkara mengatakan, ia mendapat kabar ibu dan adiknya tewas sekitar pukul 14.00 WIB.

"Terakhir ketemu sekitar satu bulan yang lalu. Saya tinggalnya di Betung, begitu dapat kabar ibu meninggal langsung ke lokasi, keluarga syok," ujar Rusdi, Rabu (20/12/2023).

Rusdi mengaku tidak mengetahui bagaimana kronologi dan dimana titik-titik penemuan mayat keempat anggota keluarganya itu.

"Sebab begitu sampai sudah ada pihak kepolisian jasad sudah dibungkus. Masuk rumah saja tidak sempat," katanya.

Heri sehari-hari jualan keliling dan sudah dua tahun terakhir dan pisah ranjang dengan sang istri yang sedang bekerja sebagai TKI di Singapura.

"Semenjak pisah dengan istrinya dia ajak ibu tinggal di Sekayu. Jadi ketika dia berjualan ada ibu yang menjaga anak-anaknya," sambung dia.

Rusdi membenarkan jika adiknya itu memang sudah meminta izin kepadanya untuk menjual kebun sawit milik ibunya.

Dengan alasan untuk membuka usaha sambil merawat ibu dan anak-anaknya.

"Itu kebun warisan dari ibu kami. Memang almarhum sempat minta izin ke saya katanya mau jual kebun untuk modal buka usaha," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini