Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNNEWS.COM - Penyebab kematian Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ponorogo, Jawa Timur berinisial DWH belum terungkap.
Polisi masih melakukan penyelidikan dan membawa jenazah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono, Ponorogo.
Berdasarkan keterangan warga, DWH tidak keluar rumah selama 3 hari.
Anaknya yang berinisial Q (10) tidak memberitahu warga tentang kematian DWH dan memilih tinggal dengan jenazah.
Kematian DWH terungkap setelah Q mengirimkan pesan ke ponsel gurunya yang bernama Airin menggunakan ponsel DWH.
Baca juga: Wanita Hamil di Luar Nikah Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkannya, Jasad Disimpan dalam Termos Nasi
Arin mengatakan bahwa ada pesan masuk dari nomor DWH. Saat itu meminta Arin untuk ke rumah DWH.
“Saya sama DWH sering komunikasi. Waktu pertama hanya meminta saya kesini. Saya Wa kembali kan jam 10 itu. Nah dalam Wa tersebut mengaku bahwa yang berbalas pesan adalah anaknya yang berinisial Q,” katanya.
Menurutnya, dalam pesan Q mengatakan bahwa DWH telah meninggal dunia.
Dia pun kaget, dan mencoba menelpon.
“Saya telepon, diangkat. Q ngomong ibu meninggal, ibu meninggal. Hanya itu saja dan terus berulang. Saya langsung kesini,” tegasnya.
Namun saat sampai di lokasi, rumah DWH malah tertutup.
Baca juga: Pengakuan Ibu yang Bunuh dan Simpan Jasad Bayinya di Termos Nasi, Alami Pendarahan tapi Masih Bohong
Dia bingung, dan mencoba membuka jendela.
“Q posisinya di teras. Saya minta Q membuka pintu dan benar audah meninggal dunia. Baru laporan rt dan polisi,” pungkasnya.
Wakil RT Perumahan Pasade, Wahyudin menyatakan DWH hanya tinggal bersama anaknya.
“DWH tinggal bersama anaknya disini. Selama 3 hari itu anaknya menunggui ibunya yang meninggal dunia,” ujar wakil RT Perumahan Pasade, Wahyudin, Jumat sore.
Wahyudi sendiri mengaku bahwa kondisi DWH tertutup. Dia mengaku tidak tahu DWH kapan di rumah maupun tidak.
“Anaknya selama 3 hari ibunya meninggal dunia ya di rumah. Bahkan dua kali keluar beli makan. Anaknya memang jarang keluar, kurang sosialisasi,” kata Wahyudin.
Sehingga, kata dia, ketika tiga hari tak keluar rumah warga pun tidak curiga. Hingga tercium bau menyengat.
“Baru itu curiga. Ditambah ada gurunya dari Q kesini mengecek kondisi. Dan akhirnya ketahuan DWH meninggal dunia dalam kondisi terlentang,” pungkasnya.
Baca juga: ASN Tewas di Rumah, sang Anak Tunggui Jasad Ibunya selama 3 Hari, Sempat Keluar Beli Makan
Polisi Dalami Insiden ASN Ponorogo yang Ditemukan Meninggal
Jasad ASN Ponorogo berinisial DWH yang ditemukan meninggal dunia di rumahnya dibawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Harjono.
Pantauan Tribunjatim.com, jasad tersebut dibawa setelah suami DWH, yang berinisial TK sampai di lokasi.
Polisi memasukkan jasad dengan menggunakan kantong jenazah berwarna orange.
Kemudian membawanya jasad DWH dengan menggunakan mobil polisi.
asad DWH dibawa ke RSUD dr Harjono untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Penemuan Jenasah di dalam atas nama DWH. Jasad DWH kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Kapolsek Ponorogo Kota, Iptu Muhammad Sahid Mustofa, Jumat (22/12/2023).
Baca juga: Detik-detik AVI Bunuh Bayinya & Simpan Jasad di Termos Nasi, Sempat Diminta Pacar Gugurkan Kandungan
Menurutnya, dibawa ke RSUD dr Harjono untuk mendapatkan keterangan dari tim medis.
Pun ketika ditanya kapan DWH meninggal dunia, dia belum bisa memastikan.
“Belum bisa memastikan kami kapan meninggalnya. Makanya bawa ke rumah sakit,” kata Iptu Sahid—sapaan akrab—Iptu Muhammad Sahud Mustofa.
Menurutnya, awalnya warga mencium bau menyengat. Rupanya adalah DWH yang telah meninggal dunia.
“Makanya kami langsung ke TKP. Informasinya memang selama tiga hari tidak keluar. DWH memang tinggal hanya bersama anaknya,” tegasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Anak di Ponorogo Tinggal Bareng Jasad Ibu 3 Hari, Guru Kaget Dapat Pesan, Saksi: Keluar Beli Makan