Edwar menambahkan, pihak kepolisian berhasil menangkap tersangka setelah ada warga yang melapor.
"Jadi pada Senin (25/12) dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB, ada warga yang melaporkan bahwa melihat pelaku."
"Setelah mendapatkan laporan itu, kami langsung mengerahkan tim untuk menangkap oknum guru ngaji tersebut."
"Selama dua pekan ini, tersangka bersembunyi di kebun tidak jauh dari rumahnya di Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta," ucap Edwar.
Baca juga: Buron 2 Pekan, Oknum Guru Ngaji Cabuli 15 Anak di Purwakarta Berhasil Ditangkap Polisi
Setelah dimintai keterangan, ada 11 korban yang dicabuli dan ada empat korban yang disetubuhi.
"Empat disetubuhi dan 11 dicabuli."
"Namun, kami masih mendalami karena khawatir ada alumni dari pengajian itu yang menjadi korban atau yang belum melapor," katanya.
Beraksi selama 4 Tahun
Sebelumnya, AKBP Edwar mengatakan pelaku melakukan tindakan bejatnya sejak tahun 2019 lalu.
"Kasus dugaan pencabulan anak ini dilaporkan, pada Sabtu (9/12/2023) setelah salah satu korban bercerita kepada orang tuanya."
"Berdasarkan keterangan korban, pelaku yang merupakan guru ngaji di wilayah tersebut melakukan perbuatan itu dari tahun 2019 sampai dengan Maret 2023," tambahnya.
Aksi bejat Opan dilakukan di rumahnya yang dijadikan tempat belajar mengaji.
Warga yang geram pun mendatangi rumah pelaku, namun saat itu Opan langsung kabur ke kebun.
Sejumlah warga desa merusak sebuah bangunan pondok pesantren tempat pelaku mengajar.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Opan Sopandi, Ustaz Cabul di Purwakarta Sembunyi di Kebun saat Buron, Ini Modusnya pada Korban dan Guru Ngaji yang Cabuli Para Santriwati di Purwakarta Sudah Beraksi 4 Tahun, Dilakukan di Rumahnya
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Deanza Falevi)