Namun, saat itu, korban tak kunjung menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dan bersikukuh untuk pulang ke rumah.
Orang tua korban yang masih penasaran terus bertanya ke anaknya tentang alasan tak betah di pondok.
Barulah korban mengaku telah menjadi korban pencabulan yang dilakukan pemilik pondok pesantren.
"Dilakukan di rumahnya (NS), anak saya dipaksa melakukan hal-hal yang tidak senonoh," ujar dia.
Mendengar cerita itu, YS lantas meminta izin kepada NS untuk memulangkan anaknya pada akhir November 2023.
Dikatakan YS, saat korban berada di rumah, NS beberapa kali meneleponnya untuk meminta korban kembali ke pondok.
Namun, YS bersikukuh tidak akan mengantarkan putrinya ke pondok pesantren itu lagi.
Saat itu, NS sempat berjanji akan silaturahmi ke rumah korban dan niat baik-baik kepada YS.
Akan tetapi, dua kali janji yang disampaikan NS tidak ditepati.
"Akhirnya saya bersama istri melapor kejadian ke Polres Gresik," terang YS.
Akibat kejadian itu, korban yang masih duduk di bangku kelas 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengalami trauma.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kenakan Kacamata dan Masker, Kiai di Bawean Gresik yang Diduga Cabuli Tiga Santri Ditangkap Polisi
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJatim.com/Willy Abraham)