Akan tetapi, saat ditanya kronologis kejadian meninggal tiga musisi akibat menenggak minuman keras (miras), di Cruz Lounge Bar, perempuan akrab disapa Nana itu mengaku tidak bisa memberikan keterangan terkait hal tersebut.
"Terkait kasus ini, yang boleh memberikan keterangan ibu Mega Tarina, selaku Asisten Direktur Marcomm Vasa Hotel. Dan untuk konfirmasi, nanti kembali kami hubungi," tandasnya.
Masih Diselidiki Polisi
Kasus kematian 3 anggota band di Surabaya masih diselidiki jajaran Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan band tersebut sudah sering manggung di Cruz Lounge Bar dan sudah akrab dengan bartender.
Baca juga: Detik-Detik Musisi di Surabaya Tewas setelah Minum Miras di Bar Hotel, 3 Orang Meninggal
Setiap band tersebut selain mendapat fee, mereka juga mendapat jatah air mineral dan masing-masing mendapat secangkir cappuccino, sebelum akhirnya 3 musisi tewas.
Nah, sebelum pentas pada malam itu William memesan minuman alkohol ke bartender bernama Arnold.
Sang bartender kemudian memberikan dua minuman alkohol. Satu dibuat dari Bacardi dan jus diamond rasa cranberry. Minuman kedua diracik dari Vodka dan jus diamond rasa cranberry.
"Jadi memang mereka beli. Tapi beli lewat kasir, hanya dibayarkan kepada bartender," ujarnya, Selasa (26/12/2023).
Setelah pesta minuman keras itu selesai masing-masing masih bisa pulang. Hanya saja, korban atas Riza Gulam Ahmad harus diantar oleh teman-temannya untuk pulang. Namun, karena rumah Riza saat itu kosong akhirnya diantarkan ke rumah teman.
Pada minggu dini hari empat orang mulai masuk rumah sakit. Riza dirawat di RSI Wonokromo. Mita sang vokalis di Gotong Royong, Medokan Semampir. Sedangkan William Raffly dan Indro Purnomo masuk RSUD dr Soetomo.
Baca juga: Kematian 3 Anggota Band di Surabaya Dianggap Janggal, Diduga Akibat Miras, Keluarga Tolak Autopsi
"Dokter menjelaskan badan para korban ini banyak kandungan metanol," ujarnya.
Bobby, salah seorang korban yang selamat menceritakan minuman alkohol racikan bartender itu memang cukup keras. Ketika minuman itu ditenggak rasanya di dada cukup panas. Bahkan empat hari selang pesta minuman keras itu mulutnya masih terasa panas.
Polisi sekarang tengah menyelidiki apakah benar korban keracunan metanol atau tidak. Bartender bernama Arnold telah diintrogasi selama 3 jam diberondong 39 pertanyaan.