Banjir Rendam Lima Puluh Kota
Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin, mengatakan banjir dan longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Lima Puluh Kota.
Safaruddin menerima informasi adanya tiga titik banjir di kawasan Kecamatan Pangkalan, yaitu di Nagari Gunung Malintang, Nagari Pangkalan, Nagari Manggilang.
"Untuk kawasan Durian Tinggi Kecamatan Kapur IX, kondisinya sangat memprihatinkan saat ini. Informasi yang kami terima dari Wali Nagarinya, jembatan penghubung mengalamikan kerusakan akibat terkikis oleh air," kata Safaruddin.
Kemudian banjir juga merendam kawasan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota, sehingga destinasi wisata terendam banjir.
"Itulah lokasi banjir yang agak tinggi di Kabupaten Limapuluh Kota," ujarnya.
Safaruddin menyebutkan pihaknya dari Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota dan BPBD belum dapat menembus jalan yang menuju kawasan Kecamatan Pangkalan dan Kapur IX akibat bencana longsor.
Oleh karena itu, penanganan bencana untuk daerah yang terdampak bencana dibantu oleh Tim Siaga Nagari. Senada, untuk lokasi longsor terdapat sebanyak 33 di ruas jalan Lintas Sumbar - Riau.
"Kami berharap kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk mengirimkan bantuan berupa alat maupun tenaga," kata Safaruddin.
Ia berharap bantuan dari pemerintah pusat dan Pemprov Sumbar dengan tujuan akses jalan yang menghubungkan Sumbar dan Riau kembali dapat dilewati.
Koordinator Pos SAR 50 Kota, Robi Saputra, mengatakan ada satu orang meninggal dunia akibat terbawa arus longsor di Jorong Polong Duo, Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota.
"Korban bernama Danu (40) warga Kabupaten Tanah Datar," kata Robi Saputra.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Longsor 33 Titik di Lima Puluh Kota Putus Akses Sumbar-Riau, Belum Diketahui Kapan Kembali Normal