TRIBUNNEWS.COM - Satreskrim Polres Indramayu telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap kasus tewasnya ibu dan bayi di RSUD MA Sentot Indramayu, Jawa Barat.
Ibu yang bernama Kartini (23) dan bayinya meninggal usai persalinan pada Selasa (19/12/2023) malam.
Kuasa hukum korban, Toni, mengatakan Kartini dinyatakan dalam kondisi sehat saat persalinan oleh Puskesmas Kertawinangun.
Petugas Puskesmas merujuknya ke RSUD MA Sentot Indramayu karena peralatan medis yang tidak memadai.
Baca juga: Ibu dan Bayi di Indramayu Tewas saat Persalinan, Dugaan Malapraktik Diselidiki, Pihak RS Kooperatif
"Jadi tidak ada yang negatif, jadi normal dari detak jantungnya," ungkapnya, Rabu (27/12/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Ia menegaskan keluarga korban akan melanjutkan proses hukum meski pihak rumah sakit belum diperiksa karena alasan libur Natal dan tahun baru.
"Ini apakah benar ada malapraktik atau tidak," tuturnya.
Untuk menyelidiki penyebab kematian, makam korban akan dibongkar.
Keluarga telah menyetujui jasad Kartini dan bayinya diautopsi.
"Makam itu akan dibongkar untuk diautopsi (jenazahnya)."
"Cuma saat ini masih melihat kondisi karena kan di sana itu sekarang banjir. Tapi, pada dasarnya bersedia," bebernya.
Berdesarkan keterangan dari penyidik, hanya makam Kartini yang akan dibongkar.
Pihak keluarga menyerahkan kasus ini ke kepolisian.
Kesaksian Suami Korban
Kasus ini telah dilaporkan suami korban, Tasrun (30), ke Polres Indramayu pada Rabu (20/12/2023).