News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Susulan di Sumedang Tadi Malam, Total 51 Unit Rumah Warga Rusak, Berikut Datanya

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan rumah mengalami kerusakan dari ringan hingga berat di sejumlah lokasi di Kabupaten Sumedang setelah gemba bumi mengguncang kawasan tersebut dengan kekuatan Magnitudo 4,8. Hingga Senin (1/1/2024) pukul 23.30 malam rumah rumah warga yang rusak akibat gempa susulan di Sumedang, Jawa Barat mencapai 51 unit. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Hingga Senin (1/1/2024) pukul 23.30 malam rumah rumah warga yang rusak akibat gempa susulan di Sumedang, Jawa Barat mencapai 51 unit.

Diketahui gempa susulan kembali mengguncang wilayah Sumedang, Jawa Barat, Senin (1/1/2024) sekira pukul 20.46 WIB.

Informasi dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berkekuatan Magnitudo 4.5.

Gempa susulan terjadi di darat dengan kedalaman 10 kilometer.

Baca juga: Ada Retakan Imbas Gempa Sumedang, Terowongan Tol Cisumdawu Dipastikan Aman Dilintasi

"Hingga pukul 23.30, jumlah rumah warga yang rusak kembali bertambah menjadi 51 unit, mayoritas kerusakan ringan," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sumedang, Adang kepada TribunJabar.id, di depan RSUD Sumedang.

Menurut Adang, penambahan kerusakan terbanyak terdapat di Kecamatan Tanjungmedar, yakni:

  • 6 unit di Desa Cikaramas
  • 15 unit rumah di Desa Wargaluyu
  • 2 unit rumah di Desa Kertamukti
  • 2 rumah di Desa Sukatani
  • 9 unit rumah di Desa Jingkang
  • 3 unit rumah di Kecamatan Conggeang
  • 1 rumah di Desa Citengah, Sumedang Selatan
  • 1 rumah di Desa Margaluyu, Sumedang Selatan
  • 1 rumah di Dusun Cihonje, Desa Cigendel, Pamulihan
  • 1 rumah di Desa Cinangerang

Baca juga: Kepanikan Pasien RS Pakuwon Saat Gempa Guncang Sumedang, Sakit Seketika Hilang Demi Selamatkan Diri

Kecamatan Pamulihan

  • 1 rumah di Desa Raharjaa
  • Di Kecamatan Tanjungsari:
  • 1 rumah di Gordah Tanjungsari
  • 1 rumah di Desa Kamal

Kecamatan Tanjungmedar:

  • 1 rumah di Desa Sukamantri Tanjungkerta
  • 1 rumah di Desa Cigentur, Tanjungkerta
  • 1 rumah di Desa Banyu Asih, Tanjungkerta
  • 1 rumah di Desa Guntur Mekar
  • 3 rumah di Desa Kerta Mekar, Tanjungkerta

Baca juga: Viral Video Detik-detik Kakek Dievakuasi usai Gempa Sumedang, Badannya Dipenuhi Debu

Rentetan Gempa

Gempa yang terjaditurut dirasakan warga Bandung hingga Subang.

Berdasarkan pantauan TribunJabar.id, di kawasan Alun-alun Sumedang, warga yang merasakan getaran yang cukup kencang berhamburan ke luar ruangan untuk menyelamatkan diri.

"Getarannya kencang, lebih dari 5 detik. Kaget, soalnya masih trauma dengan gempa yang terjadi pada Minggu (31/12/2023)," kata Teja (54) pemilik warung di kawasan Alun-alun Sumedang.

Getaran gempa juga dirasakan Teguh, pemuda asal Babakan Hurip, Kelurahan Kota Kaler, Sumedang Utara.

Sejumlah pasien RSUD Sumedang ditempatkan di tenda sementara di halaman rumah sakit pasca-gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4.8 di Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023) malam. (Istimewa)

"Ya kerasa kencang. Saat gempa saya sedang duduk bersama teman-teman di depan kantor Dispasrbudpora. Kaget, makanya langsung lari," ucapnya.

Diketahui gempa ini merupakan rentetan sejak gempa pertama terjadi pada Minggu (31/12/2023) pukul 14.35 WIB.

Gempa pertama memiliki kekuatan Magnitudo 4,1.

Disusul gempa kedua dengan kekuatan 3,4 magnitudo pada pukul 15.38.

Lantas gempa ketiga berkekuatan M 4,8 terjadi pukul 20.34 WIB.

Selanjutnya gempa terjadi menjelang pergantian tahun sekitar pukul 23.24.

Dan kelima, gempa dengan kekuatan M 2,4 terjadi pada Senin (1/1/2024) pukul 03.47.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Rumah Rusak Akibat Gempa Keenam di Sumedang Jadi 51 Unit, Terbanyak di Kecamatan Tanjungmedar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini