Seorang guru yang enggan disebut namanya membenarkan apa yang diungkapkan Herman.
Dia mengaku baru kali pertama mengalami keterlambatan pembayaran gaji.
"Baru kali ini serentak semua guru dan TU," kata guru tersebut, Kamis (4/1/2024).
Untuk biaya sehari-hari, dia harus merogoh kantong sendiri.
Beruntung, lokasi sekolah dengan tempat mengajarnya tidak jauh sehingga bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Meski demikian, dia prihatiin dengan rekan-rekan kerjanya yang tempat tinggalnya cukup jauh.
"Harus isi bensin dan lain-lain sedangkan honor tidak ada," tambahnya.
Ia bersama rekan kerjanya berharap honor dapat diberikan dan dinas terkait diminta untuk mengecek secara langsung kondisi sekolah.
Sebab sekolah dinilai masih kekurangan kursi dan meja belajar.
"Keadaan SMPN 2 Monta dari kursi meja pun sudah tidak layak pakai setiap ruangan hanya ada beberapa kursi meja," katanya.
Baca juga: Viral Oknum ASN Kepergok Diduga Nongkrong di Warung saat Jam Kerja, Wali Kota Tarakan: Nggak Boleh
Dinas terkait turun tangan
Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima mengaku akan turun langsung ke SMPN 2 Monta.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dikbudpora Kabupaten Bima, Zunaidin, saat dihubungi Tribun Lombok.
"Senin depan saya akan ke sekolah, akan memberikan pembinaan," katanya, Kamis (4/1/2024).