Laporan Wartawan Tribun Bali Adrian Amurwonegoro
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Yanuarius Toebkae, driver taksi Bandara Ngurah Rai yang yang memeras 2 warga negara asing (WNA) di Bali diamankan di Bandara Juanda Sidoarjo, Jawa Timur.
Pria asal Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur berniat kabur pulang kampung.
Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan SIK MH mengatakan, usai viralnya video pemerasan WNA itu, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Bali langsung bergerak.
"Kami berkoordinasi dengan Polda Jatim setelah mengetahui keberadaan pelaku sudah di Jawa Timur dan berhasil ditangkap di Bandara Juanda Sidoarjo, pada Kamis 4 Januari 2024," kata Kabid Humas di Polda Bali, pada Jumat 5 Januari 2023.
Kemarin sore, kata dia Krimsus Polda Bali berkoordinasi dengan Polda Jatim termasuk Polresta Denpasar, Polres Badung hingga diketahui keberadaan pelaku di daerah Jatim.
Baca juga: 11 Pelaku Pemerasan Bermodus Iuran Kebersihan di Tanah Abang Ditangkap Polisi
"Dicek di Sidoarjo, dicek lagi di sekitar wilayah Bandara Juanda Jatim. Dia kabur karena pasti merasa berbuat salah," ujarnya.
Kabid Humas menyampaikan, saat ini pelaku sudah diserahkan kepada Polresta Denpasar untuk proses hukum lebih lanjut.
Polisi mengalami sedikit kendala untuk proses hukum tindak pidana karena dua WNA korban hingga saat ini belum melapor ke kantor polisi.
"Ada sedikit kendala, jadi kami sudah berkoordinasi dengan Imigrasi dan saksi yang melihat saat kejadian, karena sampai saat ini sebagaimana video yang viral, kedua WNA tersebut belum membuat laporan ke kantor polisi, tentunya harapan kami kepada WNA tersebut mau bekerja sama sehingga nanti memudahkan tindak lanjut terhadap proses hukum dari pelaku yang sudah diamankan," ujarnya.
"Mudah-mudahan korban melihat rilis ini mohon kerjasa manya sehingga kami melakukan proses hukum terhadap pelaku dengan menggali keterangan dari korban, karena dalam hukum pidana kami membutuhkan korban untuk memudahkan tapi kami pastikan ini terus diproses," jabarnya.
Terkait motif pelaku, Kabid Humas Polda Bali menyampaikan hal itu masih digali jajaran Polresta Denpasar karena pelaku baru tiba di Polresta Denpasar hari ini.
"Tapi kalau dilihat dari video, motifnya karena tidak ada kesepakatan dalam pembayaran, itu perlu didalami lagi untuk mengetahui pasti kejadian sebenarnya," tuturnya.
Polisi juga menggali keterangan dari Koperasi Taksi Ngurah Rai tempat pelaku bekerja mengenai rekam jejak pelaku.