"Sangat keras dentumannya, rumah bergetar, tapi tidak sekeras saat tanggal 3 Desember 2023 lalu," katanya saat dikonfirmasi.
Ia mengatakan kondisi puncak tidak terlihat karena tertutupi awan.
Sementara itu abu juga tidak kelihatan karena saat ini terjadi hujan lebat di kawasan Sungai Pua.
Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus mengatakan hal yang senada.
Ia menyebutkan suara dentuman erupsi sangat keras dan bergetar.
"Getarannya sangat keras, HP saya saja di atas meja bergeser karena getarannya," katanya.
Firdaus mengatakan saat ini kondisi di Bukik Batabuah sudah aman.
Sementara itu hujan abu vulkanik tidak ada karena cuaca di Bukik Batabuah saat ini hujan lebat.
"Sudah aman, kalau abu tidak ada, karena hujan lebat mungkin," pungkasnya.
Baca juga: BKSDA Serahkan Santunan untuk 4 Mahasiswa UNP Korban Erupsi Gunung Marapi
Kepala Pos PGA Bukittinggi, Teguh Purnomo tetap mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan berhati-hati terhadap aktivitas Gunung Marapi.
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
"Selain itu masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran atau bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," katanya.
"Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," sambungnya.
Teguh juga mengimbau jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.