Warga setempat yang melihat kejadian itu pun merasa terganggu.
"Mereka spontan turun ke jalan dan mengadang rombongan sehingga terlibat bentrok," tutur Kristomei.
Anggota Kodam XIII Mdk yang berada di Makodam dan melihat keributan itu lantas keluar.
Anggota bermaksud melerai, namun justru mendapat provokasi knalpot brong dari rombongan pengiring jenazah.
Hal itu memicu bentrokan antara anggota Kodam XIII yang dibantu warga setempat dengan rombongan pengiring jenazah.
Namun, bentrokan berhasil dikendalikan dan ditenangkan oleh anggota Makodam XIII daan rombongan jenazah melanjutkan perjalanan.
Terkait kejadian itu, TNI Angkatan Darat (AD) memastikan akan menindak tegas prajurit yang melakukan penganiayaan kepada pengiring jenazah.
"Sudah menjadi komitmen TNI AD untuk menegakkan aturan hukum yang berlaku."
"Siapapu oknum anggota yang terbukti bersalah tentu akan diambil langkah dan tindakan tegas sesuai aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku," kata Kristomei saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu.
Kendati demikian, pihaknya belum menjelaskan terkait apakah ada prajurit yang ditangkap atau diperiksa soal penganiayaan dalam bentrok tersebut.
"Kita tunggu ya," tambahnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Kronologi Kericuhan di Depan Kodam XIII Merdeka, Kapendam: Pengiring Jenazah dalam Pengaruh Miras
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Abdi Ryanda Shakti, TribunManado.co.id/Rhendi Umar)