Namun, setelah Covid-19, pengunjung yang datang ke Medan Zoo hanya 30-50 orang di hari biasa, dan 200-300 pengunjung di hari libur.
Keadaan ini berpengaruh pada proses pengelolaan Medan Zoo.
Untuk keperluan pakan hewan, pihak Medan Zoo memerlukan biaya sekitar Rp 90 juta per bulan.
Karena keadaan yang terbatas, kini Medan Zoo terpaksa berutang.
"Kita berutang sama vendor, makanan hewan pun belum dibayar, 4 bulan nunggak. Biaya makanan Rp 80-90 juta sebulan," jelas Arpan.
70 Persen Kandang Rusak
Sementara itu, kondisi kandang hewan Medan Zoo pun begitu memprihatinkan, banyak yang rusak berat dan tidak bisa digunakan.
Kandang juga berlumut dan ditumbuhi ilalang.
Baca juga: Raffi Ahmad Minta Maaf Belum Sempat Merealisasikan Investasi di Medan Zoo
Kemudian sebagain material bangunan seperti atap, hancur dan besinya sudah berkarat.
Kondisi kandang hewan juga kotor, pagar pembatas bolong-bolong dan banyak ditumbuhi rumput liar di dalamnya.
Ironinya lagi, banyak hewan tampak kurus dan lemas.
Respons Wali Kota Medan
Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengatakan penanganan Medan Zoo berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Daerah Perusahaan Umum Daerah (BUMD PUD) Pembangunan.
"Perhatian Pemerintah Kota (Pemko) ya tentunya kita bilang kurang perhatiannya, kurang itu kita perhatiannya dari PUD Pembangunan," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun-Medan.com, Rabu (10/1/2024).
Menurut Bobby, pihaknya telah menyampaikan beberapa aspek terkait Medan Zoo kepada PUD Pembangunan.
"Kita sudah sampaikan juga beberapa aspek tentang Medan Zoo-nya."