Sementara paman dari Wayan M, Nengah Yasa (70) tidak menyangka keponakannya ditemukan meninggal dunia.
Ia tidak mengetahui secara pasti, apakah Wayan M dan Ni NM memiliki masalah sehingga nekat mengakhiri hidup.
"Saya memang tinggal satu pekarangan dengan keponakan (Wayan M). Tapi dia (Wayan M) tidak pernah cerita kalau ada masalah atau bagaimana. Saya saja kaget sekali dapat info keponakan saya meninggal," ungkap Yasa.
Wayan M dan Ni NM meninggalkan dua orang anak, seorang perempuan yang masih duduk di bangku SMA dan laki-laki yang masih duduk di bangku SMP.
Wayan M sehari-hari dikenal sebagai seorang buruh bangunan, sementara istrinya, Ni NM berjualan jajanan Bali.
Wayan M juga dikenal aktif di desa adat, bahkan ia menjadi koordinator pecalang wewidangan kelod di desa adat tersebut.
"Terkait untuk pemakaman jenazah, kami masih menunggu keputusan pihak keluarga," ujar Perbekel Sampalan Kelod, Wayan Budi Susila.
DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Di HP Ada Chat Masalah Utang Piutang, Mayat Suami Istri Ditemukan di Pantai Gunaksa