Walaupun Baliah dan keluarga sendiri merupakan keluarga yang serba kekurangan, namun ia tidak lupa untuk berbagi.
Baliah sendiri gangguan mental sehingga sulit untuk berkomunikasi layaknya orang normal.
Sang suami yang diketahui bernama Ropik memiliki kekurangan yakni tidak bisa berbicara alias tunarungu.
Ketua RT setempat, Agus menyebut Baliah mendapat makanan lebih kerap dibagikan kepada tetangganya.
"Kalo pulang-pulang kadang ada yang ngasih kerupuk dibawa dibagi-bagi ke sini," ungkapnya.
Kebaikan Baliah juga diakui oleh para tetangganya.
Meski Baliah mengemis untuk memenuhi kebutuhannya akan tetapi ia tidak lupa untuk berbagi dengan tetangganya.
"Suka ngasih ke anak-anak gitu Rp 2 ribu, kalau belanja ke pasar beli buah banyak bagi-bagi ke tetangga, baik orangnya mah," ungkap salah satu tetangga Baliah saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com.
Baca juga: Bukan Pengemis Kaya, Begini Kondisi Rumah Baliah yang Viral A Kasihan A di Bogor
Bukan Pengemis Kaya
Diketahui setiap mengemis, Baliah selalu membawa tas hitam yang dicurigai berisi uang.
Tapi saat ditunjukan pada tim TribunnewsBogor.com, isi tas pengemis a kasian a bukanlah uang tetapi berisi botol bekas air mineral, karung, payung sampai piring.
Baliah juga memasukkan baskon tempatnya meminta uang ke dalam tas hitam itu.
Dengan keterbatasan fisiknya, Baliah bercerita ia mengemis di kawasan curug Bogor hanya akhir pekan.
Dalam sehari, Baliah mengumpulkan uang Rp 100 ribu.
"Gak cukup," aku Baliah.