News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Ossy Clara, Istri di Karawang Bunuh Suami, Buat Skenario Korban Dibegal, Sempat Tolak Autopsi

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ossy Claranita, istri di Karawang yang nekat bunuh suami karena ingin kuasai harta korban. Buat skenario pembegalan.

Mereka mengakui telah menjadi dalang pembunuhan Arif.

Sementara itu, RZ, eksekutor yang disewa Ossy, masih diburu pihak kepolisian.

"Mohon doanya, semoga pelaku satu lagi ini bisa kami tangkap secepatnya," kata Wirdhanto.

Sebagai informasi, Ossy membayar Rp1,5 juta kepada RZ dan memberikan motor milik korban untuk si ekskutor.

Kronologi Kejadian

Ossy dan Pandu, kakak beradik yang jadi dalang pembunuhan karyawan pabrik Toyota di Karawang yang mayatnya ditemukan Senin (8/1/2024). Ossy merupakan istri korban dan dia lah dalang di balik pembunuhan yang awalnya dikira begal tersebut (cikwan suwandi/tribunjabar)

AKBP Wirdhanto Hadicaksono membeberkan kronologi pembunuhan terhadap Arif Sriyono.

Ossy diketahui sengaja membunuh Arif lantaran ingin menguasai harta korban.

Ia kemudian meminta bantuan kepada adik kandungnya, P.

Baca juga: Soal Pembunuhan Pria di Karawang, Polisi Periksa Puluhan CCTV dari Rumah Korban hingga TKP

Dua pekan sebelum membunuh Arif, Ossy dan P sempat berencana meracuni korban.

Tetapi, rencana itu urung dilakukan dan keduanya sepakat memilih skenario pembegalan.

"Pernah ada beberapa rencana lain, seperti meracuni korban. Namun, akhirnya disepakati modus begal akrena mengetahui kebiasaan korban yang sering keluar malam," jelas Wirdhanto.

Ossy lantas meminta bantuan P untuk mencari eksekutor.

Modusnya, mereka sengaja memancing korban ke sekitar TKP lewat P.

P meminta bantuan kepada korban untuk dijemput dengan alasan motornya mogok.

"Adik kandung Ossy, berperan mencari eksekutor yang sudah kami kantongi identitasnya, lalu mempersiapkan senjata tajam, dan ikut ada di lokasi kejadian pada 9 Januari itu ketika korban dieksekusi," beber Wirdhanto.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini