TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Viral video warga terpaksa harus membawa jenazah memakai ban sambil berenang karena tak punya akses jembatan.
Sehingga setiap ada warga yang meninggal dunia, jenazah harus menyeberangi sungai menuju tempat pemakaman umum.
Kejadian ini terjadi di Pekon Pemerihan, Pesisir Barat, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.
Dari video yang beredar tampak sejumlah warga mengiringi jenazah sambil berenang, sementara jenazahnya diikat dengan ban.
Ada warga yang berenang sambil memegang tali, ada juga warga yang harus memegangi ban yang diikat ke jenazah.
Para warga juga terlihat saling berkomunikasi agar jenazah tidak hanyut.
Sementara dalam video tersebut terlihat arus yang cukup deras saat akan melakukan proses membawa jenazah.
Kondisi tersebut terbarunya sangat beresiko bagi warga yang lain karena harus melewati arus yang deras.
Dilansir dari berbagai sumber Sulardi menjadi satu di antara warga Pekon Pemerihan yang turut membantu menyeberangkan jenazah.
"Iya saya ikut bantu menyeberangkan jenazah tadi, kebetulan masih keponakan saya yang meninggal dunia," kata dia.
Ia membenarkan bahwa di desa tempat tinggalnya memang tak ada akses jembatan.
Sehingga setiap ada warga yang meninggal dunia harus menyeberangi sungai untuk menuju tempat pemakaman umum.
Sulardi mengungkapkan, jika musim penghujan tiba, sungai bisa meluap sampai kedalaman 4 meter.
"Di sini mulai musim penghujan, jadi kalau ada yang meninggal dunia kalau mau ke tempat pemakaman umum aksesnya susah, karena enggak ada jembatan," katanya.
Baca juga: Aksi Carok di Bangkalan Menewaskan 4 Korban, Jenazah Dibawa ke RSUD Syamrabu
Menurut Sulardi, sungai tersebut menjadi satu-satunya akses menuju ke TPU.
"Lewat sungai ini satu-satunya akses. Kalau hujan itu sekitar 4 meteran kedalaman sungai, sementara lebar sungai sekitar 30 meter," katanya.
Pengantaran jenazah juga beresiko tinggi karena jarak yang cukup jauh dari pemukiman warga ke TPU.
"Jaraknya pun dari pemukiman warga ke TPU itu sekitar 2 kilometer," tambah dia.
Sulardi mengaku bahwa kondisi ini bukan pertama kali terjadi, melainkan terjadi sejak puluhan tahun lalu.
"Kondisi seperti ini ada 30 tahunan lebih, tapi hingga saat ini sama sekali enggak ada bantuan," tuturnya.
Namun hingga saat ini belum ada perhatian dari pemerintah untuk membangun akses jembatan di wilayah tersebut.
Padahal di tahun lalu kondisi ini juga sempat viral di media sosial.
"Tahun kemarin itu juga sudah sempat viral, cuma sampai sekarang ya belum ada juga bantuan," katanya.
Baca juga: Toko Bangunan di Cianjur Terbakar, 3 Jenazah Karyawan Dievakuasi, Api Membesar karena Bahan Kimia
Sebagai warga yang tinggal di Pekon Pemerihan, dia dan warga lainnya sangat berharap pemerintah segera membangunkan jembatan di wilayah tempat tinggalnya.
Ia berharap kedepan warga tak kesulitan lagi karena menyeberangi sungai saat membawa jenazah untuk dimakamkan.
Kondisi tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Pekon Pemerihan, Subantoro bahwa kejadian itu benar-benar terjadi di wilayahnya.
“Iya itu di kampung kami,” kata Kepala Pekon Pemerihan, Subantoro, Selasa (16//1/2024).
Subantoro membenarkan bahwa warga terpaksa harus menyeberangi sungai saat membawa jenazah lantaran tak ada akses jembatan yang menghubungkan pemukiman warga menuju TPU.
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Viral Warga Lampung Terpaksa Berenang Bawa Jenazah Pakai Ban karena Tak Punya Akses Jembatan, https://jambi.tribunnews.com/2024/01/17/viral-warga-lampung-terpaksa-berenang-bawa-jenazah-pakai-ban-karena-tak-punya-akses-jembatan?page=all.