TRIBUNNEWS.COM - Polres Karawang berhasil bongkar kasus pembunuhan yang dilakukan seorang istri kepada suaminya sendiri di Karawang, Jawa Barat.
Korban, Arif Sriyono ditemukan tewas dengan tubuh penuh luka tusukan senjata tajam di pinggir irigasi Sasak Misran Dusun Pasirpanjang, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Senin (15/1/2023).
Arif sempat diduga tewas karena jadi korban begal.
Namun, setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan, Arif ternyata jadi korban pembunuhan berencana.
Tak disangka, otak dari pembunuhan ini adalah Ossy Claranita Nanda Triar, istrinya sendiri.
Ossy tak sendirian, ia merencanakan pembunuhan bersama Pandu, adiknya.
Pandu dan Ossy pun kini telah diringkus, dan satu orang berinisial RZ yang berperan sebagai eksekutor masih buron.
Ossy tega merencanakan pembunuhan lantaran ingin menguasai harta korban.
Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan antara Ossy dan korban memiliki perjanjian pra-nikah.
Jika korban meninggal, maka Ossy akan mendapatkan seluruh harta korban.
Sedangkan jika keduanya bercerai, maka Ossy tak mendapatkan seperserpun.
Baca juga: Pengakuan Istri yang Jadi Otak Pembunuhan Suaminya di Karawang
"Misalnya korban itu dicerai oleh istrinya ada kesepakatan memang untuk harta bendanya tidak bisa dibagi. Jadi memang sudah ada komitmen harta akan menjadi milik korban"
"Tapi kalau misalkan meninggal dunia ini bisa menjadi waris dan yang kedua masalah status sosialnya pun akan berbeda antara janda cerai dan janda mati," kata dia.
Ossy sendiri pun ternyata memiliki selingkuhan atau Pria Idaman Lain (PIL).
Bujukan ke Adik
Ossy ternyata menjanjikan sesuatu kepada adiknya, Pandu, untuk melakukan pembunuhan berencana.
Kasatreskrim Polres Karawang, AKP Abdul Jalil mengatakan, mulanya Ossy curhat ke adiknya bahwa hubungan rumah tangganya telah retak.
Ossy mengaku sering dimarahi suaminya, dan menyebut korban sosok yang emosional hingga tak mau bersosialisasi.
Saat curhat tersebut, Ossy pun membujuk Pandu untuk menghabisi nyawa korban.
Untuk melancarkan aksinya, Ossy berjanji ke adiknya apabila ditangkap polisi, ia akan mengeluarkannnya dari penjara.
"(Dia) menjanjikan kalau nanti ditangkap polisi, Ossy bakal membantu mengeluarkan penjara dan akhirnya Pandu mengiyakannya," kata Abdul di Mapolres Karawang, Kamis (18/1/2024).
Padahal, keretakan rumah tangga adalah karena ulah Ossy sendiri yang kerap keluar rumah tanpa izin suami hingga tak mengurus anak.
Korban, kata Abdul, sering menasihati Ossy untuk tak sering keluar rumah dan tetap mengurus anaknya.
Mengutip Kompas.com, Arif Sriyono ternyata mengetahui bahwa Ossy memiliki selingkuhan.
"Tapi kita lakukan penyelidikan dan intrograsi kerabat dan temannya lalu kami lihat chattingan di ponsel korban kepada istrinya, baik-baik saja tidak ada pertengkaran terhadap pelaku," ujar dia.
Baca juga: Soal Pembunuhan Pria di Karawang, Polisi Periksa Puluhan CCTV dari Rumah Korban hingga TKP
Selain ingin menguasai harta korban, lanjut Abdul, Ossy juga mengininkan status sosial.
"Selain itu juga status sosial yang didapatkan, jika cerai suami masih hidup dengan cerai suami meninggal itu kan berbeda."
"Itu yang mendorong dorong OC lakukan pembunuhan berencana," ujar Abdul.
Sempat Dilarang Selingkuhan
Abdul juga menuturkan bahwa Ossy, Pandu, dan RZ merencanakan pembunuhan dan pembahasan rute di sebuah rumah kos.
Saat ketiganya merencanakan pembunuhan, selingkuhan Ossy mendengarnya.
"PIL (pria idaman lain) OC ini mendengar percakapan mereka mengenai rute," kata Abdul, Rabu (17/1/2023).
Selingkuhan Ossy pun tertarik dengan perbincangan ketiganya, dan bertanya sedang merencanakan apa.
"Saat itu OC menjawab mau buka usaha angkringan, kalau para pelanggan akan melewati jalur itu," kata Abdul seperti yang diwartakan TribunJabar.id.
Selingkuhan Ossy tak percaya, lantaran membuka usaha angkringan sambil membahas rute melintas.
"Akhirnya Ossy pun memberitahu. Kalau pengakuan PIL, dia kemudian menasehati OC (Ossy) untuk tidak melakukan itu karena berisiko dengan tuntutan hukum," kata Abdul.
Namun, Ossy justru marah kepada selingkuhannya.
Abdul mengatakan, selingkuhan Ossy baru mengetahui rencana itu tetap dilakukan setelah kejadian.
Rencanakan Pembunuhan
Ossy dan Pandu merencanakan pembunuhan dua minggu sebelum eksekusi.
Baca juga: Istri di Karawang Jadi Otak Pembunuhan Suami, Warga Mengira Korban Tewas Dibegal
Pandu sendiri diminta oleh Ossy, kakaknya, untuk mencari eksekutor.
Bertemulah mereka dengan RZ, dengan upah Rp1,5 juta dan sepeda motor milik korban.
"Mereka sudah merencanakan pembunuhan sejak dua minggu sebelum pembunuhan," kata Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono, Selasa (16/1/2024).
Mengutip TribunJabar.id, para tersangka sempat merencanakan membunuh korban dengan cara diracun.
Namun, mereka akhirnya memilih untuk menusuk korban yang seolah-olah korban dibegal.
"Kemudian dipilih oleh para pelaku dengan mengelabui seolah dibegal, karena melihat kebiasaan korban yang sering pulang malam hari," kata Kapolres.
Lalu, tiba saat hari eksekusi, Ossy pergi ke Bandung, sementara Pandu dan RZ bersiap-siap melakukan pembunuhan.
Pandu beralasan motornya mogok dan meminta korban menjemputnya untuk mendorong kendaraan.
Korban pun kemudian datang dan menjemput pelaku. Pelaku yang sudah bersama eksekutor, kemudian menunggu korban untuk mendorong motor.
Saat di lokasi gelap, mereka langsung mengeksekusi korban dan korban tewas dengan tujuh luka senjata tajam.
Pada Selasa (9/1/2024) malam, jasad Arif Sriyono pun ditemukan oleh warga sekitar dan pengendara yang melintas.
Seminggu kemudian, polisi berhasil membongkar kasus ini yang ternyata bukan pembegalan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul PIL Ossy Tahu Ada Rencana Pembunuhan pada Arif Sriyono, Tak Sangka Karyawan Toyota Itu Tetap Dibunuh
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Cikwan Suwandi)(Kompas.com, Farida Farhan)