Lalu, para penonton yang berada di lokasi kejadian tidak dilakukan penahanan.
"Yang bertindak sebagai wasit bisa kita kenakan pasal penghasutan dengan ancaman maksimalnya tiga tahun."
"Tapi, dalam prosesnya tetap yang dikedepankan adalah peradilan anak," katanya.
"Masih tergolong baru kejadiannya. Dari hasil gelar perkara yang kami lakukan anak-anak yang maju duel kami proses sementara penonton tidak ditahan," katanya.
INT Sebut PRT Sombong
Berdasarkan pengakuan INT, duel yang sempat viral di media sosial itu bermula karena saling ejek dan tantang di sosial media.
INT mengaku mulanya mengenal PTR dari media sosial (medsos).
"Kenal dari medsos pak di Instagram. Saya baca story Instagram dia sok-sok membanggakan kemenangan dia, terus saya DM Instagramnya," ujar INT saat dirilis di Polda Sumsel, Rabu.
Baca juga: Polisi Dalami Kasus 2 Pelajar Terlibat Duel Bersenjata Celurit di Sleman
INT menyebut PTR menyombongkan diri kerap menang saat berduel.
Lantaran kesal, INT dan PTR saling menantang.
"PTR ini terlalu menyombongkan diri sering koar-koar kalau dia sering menang dalam duel. Lalu kami saling tantang karena kesal lihat dia begitu ," ujarnya.
Menerima tantangan itu keduanya sepakat untuk melangsungkan pertarungan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Talang Kerikil (kuburan cina).
Duel tersebut pun disaksikan oleh masing-masing kelompok mereka.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel dengan judul BREAKING NEWS: 2 Remaja Putri Duel Pakai Celurit di Palembang Ditetapkan Tersangka, Langsung Ditahan
(Tribunnews.com/Linda) (TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan)