News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Remaja di Medan Diduga Tewas Tertembak, Kompolnas Minta Polda Transparan hingga Kapolres Minta Maaf

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi penembakan. Dalam artikel mengulas tentang Komisioner Kompolnas, Poengky Indriati, yang meminta Polda Sumatera Utara untuk usut tuntas kematian RF, korban penembakan yang terjadi di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumatra Utara, pada Selasa (16/1/2024).

"Kehadiran polisi untuk menjaga situasi Kamtibmas agar masyarakat merasa aman dan nyaman. Sekali lagi saya memohon maaf dan bertanggungjawab atas kejadian itu," lanjutnya seperti yang diwartakan Tribun-Medan.com.

Ia pun meminta untuk masyarakat menahan diri supaya tak terjadi tawuran.

"Saya harap masyarakat dapat menahan diri sehingga peristiwa tawuran tidak kembali terjadi."

"Sebab para pelaku tawuran di Belawan rata-rata berusia remaja butuh peran semua pihak secara bersama-sama," ujarnya.

Dilaporkan ke Propam Polda Sumut

Pihak korban pun melaporkan hal ini ke Propam Polda Sumatera Utara.

Kuasa hukum korban, Helmax Alex Sebastian Tampubolon mengatakan, pihaknya belum bisa menjelaskan siapa personel yang menembak.

Namun, saat kejadian, beberapa saksi melihat adanya anggota polisi yang mengendarai mobil patroli, lalu terdengar suara diduga letusan senjata api.

Di saat bersamaan, korban roboh karena diduga tertembak.

"Karena memang kejadian itu secara singkat dan spontan, yang mana mungkin bisa dilihat pada saat itu ada mobil patroli polisi yang melintas dan diletuskanlah kalau gak salah suara tembakan dan pada saat itu juga korban terjatuh," kata Direktur LBH Cakra Keadilan Helmax Alex Sebastian Tampubolon, Kamis (18/1/2024) di Polda Sumut.

Baca juga: Oknum Polisi di Medan Diduga Tembak Remaja hingga Tewas, Keluarga Buat Laporan ke Propam Polda Sumut

Diduga, korban tertembak dari jarak dekat, lantaran ada luka di depan dan belakang kepala korban.

Mereka menyebut, jika benar polisi yang menembak dengan dalih membubarkan tawuran maupun karena merasa diserang tidak seharusnya ditembak langsung ke arah massa yang akhirnya menyebabkan korban jiwa.

"Harusnya kalau terjadi pun tawuran tersebut, aparat kepolisian datang, mungkin dia memberikan peringatan. Jadi kalaupun dia merasa diserang, dia harus melakukan pelumpuhan, bukan mematikan." pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Remaja di Belawan Diduga Tewas Tertembak Polisi, Kompolnas Minta Polda Sumut Transparan Usut Pelaku

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto) (Tribun-Medan.com, Alfiansyah/Fredy Santoso)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini