TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal kasus seorang remaja berinisial RF (17) yang tewas diduga tertembak.
RF jadi korban penembakan yang pelakunya diduga anggota polisi.
Kejadian tersebut, terjadi di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumatra Utara, pada Selasa (16/1/2024) sekira pukul 22.00 WIB.
Korban tertembak saat di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sedang terjadi tawuran.
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) pun turut menyoroti tewasnya RS.
Komisioner Kompolnas, Poengky Indriati, meminta Polda Sumatera Utara untuk usut tuntas kematian RF melalui autopsi.
"Dengan adanya autopsi, maka penyebab kematian akan jelas. Polisi juga harus mendorong dilakukannya otopsi jika diduga kematian almarhum diakibatkan oleh tindak pidana," kata Poengky Indarti, Jumat (19/1/2024).
Mengutip TribunMedan.com, Poengky juga meminta Polda Sumut untuk lakukan uji balistik selongsong peluru maupun proyektil jika ditemukan.
Ia juga meminta Polda Sumut untuk memeriksa saksi-saksi di lokasi serta melakukan pengecekan terhadap seluruh rekaman CCTV di lokasi.
Personel polisi yang membubarkan tawuran juga harus diperiksa oleh bid Propam.
"Kompolnas berharap hasil pemeriksaan nantinya akan dipertanggungjawabkan kepada publik secara transparan dan akuntabel," ujarnya.
Baca juga: Remaja di Medan Tewas Terkena Peluru Nyasar, Kompolnas Minta Usut Dugaan Keterlibatan Oknum Polisi
Kapolres Minta Maaf
Diwartakan sebelumnya, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban pun meminta maaf kepada keluarga dan masyarakat.
"Pada kesempatan ini saya memohon maaf kepada masyarakat, jika ada kekeliruan yang dilakukan personel saat menangani masalah tawuran di Belawan kemarin. Kita semua tidak ingin peristiwa itu terjadi," kata Janton dalam pesan tertulisnya, Kamis (18/1/2024).
Ia pun akan bertanggung jawab atas kejadian ini.
"Kehadiran polisi untuk menjaga situasi Kamtibmas agar masyarakat merasa aman dan nyaman. Sekali lagi saya memohon maaf dan bertanggungjawab atas kejadian itu," lanjutnya seperti yang diwartakan Tribun-Medan.com.
Ia pun meminta untuk masyarakat menahan diri supaya tak terjadi tawuran.
"Saya harap masyarakat dapat menahan diri sehingga peristiwa tawuran tidak kembali terjadi."
"Sebab para pelaku tawuran di Belawan rata-rata berusia remaja butuh peran semua pihak secara bersama-sama," ujarnya.
Dilaporkan ke Propam Polda Sumut
Pihak korban pun melaporkan hal ini ke Propam Polda Sumatera Utara.
Kuasa hukum korban, Helmax Alex Sebastian Tampubolon mengatakan, pihaknya belum bisa menjelaskan siapa personel yang menembak.
Namun, saat kejadian, beberapa saksi melihat adanya anggota polisi yang mengendarai mobil patroli, lalu terdengar suara diduga letusan senjata api.
Di saat bersamaan, korban roboh karena diduga tertembak.
"Karena memang kejadian itu secara singkat dan spontan, yang mana mungkin bisa dilihat pada saat itu ada mobil patroli polisi yang melintas dan diletuskanlah kalau gak salah suara tembakan dan pada saat itu juga korban terjatuh," kata Direktur LBH Cakra Keadilan Helmax Alex Sebastian Tampubolon, Kamis (18/1/2024) di Polda Sumut.
Baca juga: Oknum Polisi di Medan Diduga Tembak Remaja hingga Tewas, Keluarga Buat Laporan ke Propam Polda Sumut
Diduga, korban tertembak dari jarak dekat, lantaran ada luka di depan dan belakang kepala korban.
Mereka menyebut, jika benar polisi yang menembak dengan dalih membubarkan tawuran maupun karena merasa diserang tidak seharusnya ditembak langsung ke arah massa yang akhirnya menyebabkan korban jiwa.
"Harusnya kalau terjadi pun tawuran tersebut, aparat kepolisian datang, mungkin dia memberikan peringatan. Jadi kalaupun dia merasa diserang, dia harus melakukan pelumpuhan, bukan mematikan." pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Remaja di Belawan Diduga Tewas Tertembak Polisi, Kompolnas Minta Polda Sumut Transparan Usut Pelaku
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto) (Tribun-Medan.com, Alfiansyah/Fredy Santoso)