AM rupanya mengincar perhiasan emas yang dikenakan korban berupa kalung dan anting.
Perhiasan tersebut dijual di toko emas dengan harga 3 jutaan dan dipakai pelaku untuk membeli ponsel dan simcard.
Diduga untuk menghilangkan jejak, melalui akun Facebook pribadi, pelaku mengunggah informasi anak hilang yang sebenarnya telah dia bunuh sebelumnya.
Kapolres Boltim, AKBP Sugeng Setyo Budhi, menjelaskan rencana pembunuhan ini sudah direncanakan pelaku sejak 3 hari sebelumnya.
Dia mempersiapkan pisau yang sudah diasahnya menjadi sangat tipis dan tajam.
“Itu seperti pisau dapur besar, tapi sudah dimodifikasi, sangat tipis dan tajam," ujarnya.
Apri Sarundeng yang merupakan teman dan tetangga ayah korban mengatakan dia dan ayah korban sempat melakukan pencarian di sekitar TKP.
"Sekitar jam 4 sore saya dan ayah korban sempat cari di sekitaran TKP tapi tidak ketemu," ungkap Apri Sarundeng, Jumat (19/1/2024).
Apri Sarundeng mengatakan ayah korban sudah merasa curiga ketika tak kunjung menemukan anaknya.
"Kayaknya so ndak kita p anak, coba cek akang di daeng (sepertinya anak saya sudah tidak ada, coba cek di tempat si penjual emas)," kata ayah korban kepada Apri.
Setelah itu, Apri langsung ke toko perhiasan yang ada di Tutuyan untuk mengecek perhiasan dari korban.
"Kita langsung cek mar yang ada jual cuma cincin dua, gelang satu deng kalung: saya langsung cek tapi yang dijual hanya cincin dua, gelang satu dan kalung. Gelang kaki tidak ada jadi saya belum kabarkan ke ayahnya," ungkap Apri.
Apri mengatakan ketika korban ditemukan dia langsung kaget ketika perhiasan korban hilang.
"Saat korban telah ditemukan, saya lihat perhiasannya sudah tidak ada. Kemudian, si penjual emas langsung menghubungi saya untuk cek perhiasan tersebut."