"Korban sering main di sini (rumah pelaku) karena sudah dianggap sebagai tante," kata tetangga AM, Apri Sarundeng kepada TribunManado.co.id di rumah pelaku di Kecamatan Tutuyan, Jumat (19/1/2024.
Namun, AM nekat menghabisi nyawa korban karena mengincar perhiasan yang dikenakan bocah tersebut.
Sebelum dibunuh, korban sempat minta digendong oleh pelaku karena lelah.
Diketahui, siasat AM melancarkan aksinya ialah mengajak korban memetik sayur.
"Korban meminta pelaku untuk menggendongnya," kata Kapolres Boltim, AKBP Sugeng Setyo Budhi.
Pelaku pun mengabulkan permintaan tersebut, ia lantas menggendong TAM ke lokasi pembunuhan.
AM lantas menurunkan korban dan mendorongnya hingga terjatuh.
Setelah itu, pelaku dengan sadis menghabisi nyawa bocah perempuan itu.
Sebelum meregang nyawa, korban sempat berteriak 'bunda'.
Sugeng mengatakan, pembunuhan ini sudah direncanakan pelaku sejak tiga hari sebelumnya.
Pelaku mempersiapan pisau yang sudah diasahnya menjadi sangat tipis dan tajam.
Baca juga: Jasad Bocah Korban Pembunuhan di Boltim Diautopsi, Tenaga Medis Menangis Melihat Kondisi Jenazah
Pisau itu lantas digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban dengan sadis.
"Itu seperti pisau dapur besar tapi sudah dimodifikasi, sangat tipis dan tajam," jelas Sugeng, dilansir TribunManado.co.id.
Setelah menghabisi nyawa korban, AM mengambil perhiasan korban berupa kalung dan anting.