TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Nur (35) menangis usai rekonstruksi pembunuhan berencana terhadap ibu kandungnya, Hasiyah (60).
Kasus pembunuhan tersebut terjadi di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Nur adalah satu dari tiga pelaku pembunuhan berencana terhadap Hasiyah.
Baca juga: Sekuriti Perusahaan Perkebunan di Martapura Jadi Korban Pembunuhan
Nur adalah anak kandung dari korban, dan ia terlibat dengan dua pelaku lain, yaitu Sadi (40) dan Agus (50) dalam pembunuhan itu.
Bersama Sadi dann Agus, Nur tampak gemetar dan menahan tangis saat memperagakan perannya membunuh perempuan asal Kecamatan Kencongtersebut, pada 13 November 2023 silam.
Akhirnya Nur tidak kuat, setelah rekonstruksi ia tidak bisa menahan air matanya. Ia mengaku tidak kuat menahan tangis karena merasa berbuat durhaka terhadap wanita yang telah melahirkannya
"Karena ikut serta membunuh ibu saya, meskipun saya juga korban rayuan pacar saya, yang berjanji hanya memukul saja ibu saya," kata Nur, Kamis (25/1/2024).
Nur mengaku telah ditipu oleh pacarnya sendiri, Sadi, yang berjanji hanya melukai korban saja. Tetapi akhirnya, ibunya dibunuh secara sadis.
"Saya ditipu sama pacar saya, katanya cuma dipukul. Ternyata ibu saya dibunuh pakai pisau dan clurit oleh Sadi dan Agus," ucap Nur dengan mata terpejam sambil meneteskan air mata.
Sementara Kanit Pidana Umum Satreskrim Polres Jember, Iptu Bagus Dwi Setiawan mengungkapkan, dalam rekontruksi tersebut, ketiga tersangka memperagakan proses perencanaan pembunuhan.
Baca juga: 25 Adegan Rencananya Diperagakan Argiyan Arbirama dalam Rekonstruksi Pembunuhan Mahasiswi di Depok
Dalam rekontruksi tersebut, tersangka Agus juga memperagaan saat membonceng korban ke TKP. "Serta ketika dua tersangka lain membuntuti korban hingga melakukan eksekusi sampai tewas," ungkap Bagus.
Bagus mengungkapkan, total ada 24 adegan yang diperankan masing-masing tersangka. Mulai dari perencanaan hingga menghabisi nyawa korban. "Ada 24 adegan yang diperankan oleh tiga pelaku. Beberapa adegan tersebut mulai dari rencana hingga terjadinya eksekusi pembunuhan korban," urainya.
Dikatakan pula, hasil rekontruksi juga terungkap jelas bahwa motif pembunuhan ini dilatarbelakangi dendam tersangka Sadi. Karena korban yang juga calon mertuanya sering berkata kurang baik saat Sadi hendak melamar Nur.
"Motifnya sakit hati, dan itu alasan pelaku untuk melakukan pembunuhan terhadap korban," ucapnya.
Baca juga: Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Perkosaan hingga Pembunuhan Mahasiswi di Depok Hari Ini