News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rekam Jejak Elwizan, Dokter Gadungan PSS Sleman: Pernah Tangani Timnas U-19, Ternyata Kondektur Bus

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi, didampingi Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian, dan bersama Presiden Direktur PT PSS Gusti Randa, saat konferensi pers di Mapolresta Sleman, Selasa (30/1/2024) terkait penangkapan dokter gadungan Elwizan. - Berikut rekam jejak Elwizan

TRIBUNNEWS.COM - Elwizan Aminudin (42), dokter gadungan yang pernah menangani sejumlah klub sepak bola Liga Indonesia, akhirnya ditangkap setelah buron selama tiga tahun.

Sebelumnya, managemen PSS Sleman melaporkan Elwizan pada 3 Desember 2021 ke Polresta Sleman.

Kemudian, pada 24 Januari 2024, Polresta Sleman akhirnya menangkap Elwizan di Cibodas, Tangerang.

Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi membenarkan terkait penangkapan Elwizan, melansir TribunJogja.com.

"Atas partisipasi dari masyarakat, kami berhasil melakukan penangkapan terhadap salah satu tersangka yang melakukan kegiatan pemalsuan dokumen yang menyatakan bahwa seolah-olah dia adalah seorang dokter," katanya saat konferensi pers di Mapolresta Sleman, Selasa (30/1/2024).

Dihimpun Tribunnews.com, berikut rekam jejak Elwizan Aminudin:

Elwizan diketahui pernah menjadi dokter sejumlah klub sepak bola Liga Indonesia, termasuk Timnas Indonesia U-19.

Total ada sembilan klub yang pernah dikelabui Elwizan.

Sembilan klub itu yakni Persita Tangerang, Barito Putra, Timnas Indonesia U-19, Bali United, Madura United, dan Sriwijaya FC.

Selanjutnya, ia kembali lagi ke Timnas Indonesia U-19 lalu Kalteng Putra dan terakhir PSS Sleman.

Elwizan menjalankan aksinya menjadi dokter gadungan selama delapan tahun.

Baca juga: Sosok Elwizan Aminudin Dokter Gadungan PSS Sleman, Mantan Kondektur dan Pernah Tangani Timnas U-19

"Itu sejak tahun 2013 sampai 2021," kata Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, Selasa, dilansir TribunJogja.com.

Adrian mengungkapkan, Elwizan memalsukan ijazah dokter dengan cara sederhana.

Elwizan awalnya men-download ijazah dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh.

Kemudian, ijazah tersebut diedit.

"Dia download dia edit, dimasukkan diubah nama dan dimasukkan fotonya," ungkap Adrian, dikutip dari Kompas.com.

Bermodalkan ijazah palsu itu, Elwizan melamar ke tim-tim sepak bola yang bermain di Liga Indonesia sebagai dokter tim.

Selama menjadi dokter tim PSS Sleman, Elwizan mendapatkan gaji Rp 15 juta per bulan.

Bahkan, ia juga pernah mendapatkan gaji termasuk bonus saat di PSS Sleman sebesar Rp 25 juta.

Ketika menjadi dokter sejumlah tim sepak bola, Elwizan hanya mengandalkan Google untuk melakukan penanganan medis kepada setiap pemain yang cedera.

Sementara itu, sebelum menjadi dokter gadungan, Elwizan bekerja sebagai seorang kondektur bus dan memiliki usaha warung kelontong.

"Sebelum jadi dokter gadungan di beberapa tim sepak bola, dia juga bekerja sebagai kondektur bus dan ada juga usaha jualan toko kelontong," ungkap Adrian.

Awal Kasus

Kedok Elwizan terbongkar bermula pada bulan Februari 2020. Saat itu, PT PSS membutuhkan dokter untuk klub PSS Sleman.

Elwizan pun dihubungi oleh pihak manajemen untuk menjadi dokter tim PSS Sleman.

Baca juga: Buron Sejak 2021, Dokter Gadungan yang Pernah Tangani Timnas U19 Indonesia Ditangkap Polisi

Setelah itu, Elwizan mengirimkan softcopy ijazah sebagai dokter lulusan Fakultas Kedokteran beserta identitas diri.

Kemudian, Elwizan datang ke PT PSS dan diterima bekerja sebagai dokter dan menandatangani kontrak kerja dengan PT PSS mulai Februari 2020.

Satu bulan berikutnya, tepatnya pada Maret Elwizan mendapatkan gaji sebesar Rp 15 juta hingga Desember 2020 berikut bonus.

Lalu, pada Maret hingga Oktober 2021, Elwizan mendapatkan gaji sebesar Rp 25 juta per bulan berikut bonus.

Lantas pada November 2021, beredar kabar bahwa Elwizan bukanlah seorang dokter.

Selanjutnya, PT PSS berkirim surat ke Universitas di Banda Aceh, tempat di mana Elwizan mengaku menempuh kuliah kedokteran.

Di 30 November 2021 pihak universitas mengirim jawaban dan menjelaskan, bahwa atas nama Elwizan Aminudin bukan merupakan alumni atau lulusan dokter di universitas tersebut.

Awal Desember 2021, Elwizan yang masih terikat kontrak dengan PT PSS tiba-tiba pamit ke Palembang dengan alasan orang tuanya sakit.

Setelah itu, Elwizan tidak pernah kembali lagi.

Pihak PSS Sleman kemudian melaporkan Elwizan ke Polrestabes Sleman pada 3 Desember 2021.

Setelah tiga tahun buron, akhirnya Elwizan ditangkap pada 24 Januari 2024.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul FAKTA Dokter Gadungan PSS Sleman: Mantan Kondektur Bus hingga Comot Ijazah Dokter dari Google

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin, Kompas.com/Wijaya Kusuma)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini