"Sudah dua kali saya bicara dengan guru terkait, ia mengakui," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala UPTD PPA Buton Selatan, Wa Ode Siti Sahara menyatakan dua korban mengalami pelecehan berulang kali dan berdampak terhadap psikis korban.
Para korban pelecehan akan mendapatkan assessment serta pendampingan agar tidak mengalami trauma hingga ketakutan.
Baca juga: Nasib Dua Oknum Guru SD di Gunungkidul yang Berbuat Asusila, Berstatus PPPK dan Telah Berkeluarga
"Tindakan kami selanjutnya tentu saja kami akan breafing bersama psikolog agar dapat melakukan langkah-langkah selanjutnya yakni konseling," tandasnya.
Kasus pelecehan belasan siswa SMP terungkap seusai personel Polsek Sampolawa dan UPTD PPA Kabupaten Buton Selatan mendatangi rumah salah satu korban.
Dalam pemeriksaan tersebut, korban mengaku sering ditraktir makanan oleh R agar mau memuaskan nafsunya.
Salah satu guru, Marlin mengatakan siswa berinisial SL sempat menemuinya di belakang sekolah dan menceritakan kasus pelecehan yang dialaminya.
"Usai mendengar hal tersebut, saya melakukan koordinasi bersama guru dan kepala sekolah."
"Setelah itu, kami memanggil siapa saja yang pernah berinteraksi dengan oknum guru tersebut dengan perlakuan tidak biasa," tandasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul 17 Siswa SMP di Buton Selatan Jadi Korban Pelecehan Oknum Guru, Pelaku Tak Diizinkan Mengajar
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)