Laporan Wartawan Tribun Batam Ucik Suwaibah
TRIBUNNEWS.COM, BANTAM - Kebakaran di Kavling Kamboja RT 02 RW 11, Blok DD, Sei Pelunggut, Sagulung, Kota Batam, Jumat (9/2/2024) pukul 01:30 WIB merenggut nyawa pria lanjut usia.
Nyawa B (68) melayang setelah api membakar rumah yang sebagian besar berbahan konstruksi kayu tersebut.
Kebakaran itu menyisakan puing-puing tembok semen.
Dari informasi yang Tribun Batam himpun dari warga sekitar, kejadian tersebut sempat membuat warga sekitar ketakutan.
Karena dalam hitungan detik api menyambar begitu cepat, dan kobarannya cukup besar.
Rumah yang dilahap si jago merah berada di tengah pemukiman padat penduduk, tentu membuat khawatir tetangga korban.
Baca juga: Penemuan Mayat Gadis Gegerkan Semidang Aji Kabupaten OKU, Ditemukan Tergeletak Bersimbah Darah
Mereka berbondong-bondong keluar dari rumah karena takut rumahnya sekitarnya ikut terbakar.
Warga menduga adanya konsleting listrik yang memunculkan percikan api, sehingga membuat rumah tersebut terbakar hebat.
"Apinya sudah tinggi, ada letupan-letupan dari kabel listrik rumah," ujar seorang warga kepada Tribun Batam.
Api yang kian membesar membuat warga sekitar bergotong-royong menggunakan alat seadanya untuk menjinakkan si jago merah.
Sekira satu jam warga berusaha menjinakkan api, akhirnya si jago merah padam.
Namun kondisi rumah sudah ambruk.
"Suara gemuruhnya waktu rumah rubuh itu yang kami dengar, benar-benar kami takut," ungkap warga lainnya.
Warga menyebut mobil pemadam kebakaran juga datang tepat setelah api padam, disusul kepolisian dan petugas PLN.
Istri Korban Tak Berfirasat
Korban Basir tinggal seorang diri di rumah bekontruksi kayu itu, tewas terpanggang setelah api membakar habis isi rumah.
Saat kebakaran di Batam, Nur Aini yang kebetulan sedang menginap tepat di seberang rumah korban yang tak lain rumah anaknya.
Wanita itu jelas syok mengetahui rumah yang ditempatinya bersama sang suami terbakar.
"Saya sudah enggak tahu lagi, saya lagi tidur dirumah anak dan tiba-tiba saja saya keluar rumah sudah besar apinya," ujar Aini dengan mata berkaca-kaca sesudah proses pemakaman, Jumat (2/9/2024).
Aini mengatakan, saat itu juga tak memiliki firasat apapun akan kepergian sang suami.
"Sama sekali tidak ada firasat," terangnya singkat.
Sementara itu, tetangga korban yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa Basir dievakuasi tepat setelah api padam.
"Almarhum dibelakang pintu rumah bagian depan ini, mungkin berusaha keluar dari rumah," kata warga tersebut.
Saat api mulai membesar diduga korban yang hendak menyelamatkan diri sudah terjebak didalam kobaran api.
Karena saat dievakuasi jasad korban telah hangus dan tak dapat dikenali.
"Pakaian yang dikenakan sudah koyak kebakar, beberapa bagian tubuh terbakar api, bisa dibilang sudah tak dapat dikenali lagi mbak," tambahnya.
Proses pemadaman dalam kebakaran di Batam itu dilakukan secara manual oleh warga sudah dilakukan semaksimal mungkin.
Nahas, nyawa korban sudah tak tertolong lagi karena api begitu cepat meluluhlantakkan bangunan.
Sementara itu, pemadam kebakaran yang datang juga sedikit terlambat karena medan yang harus dijangkau di lokasi cukup sulit.
Karena harus masuk ke gang gang rumah warga.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Kebakaran di Sagulung Batam Duka Buat Nur Aini Ditinggal Pergi Suami Selamanya