Keluarga korban yang berada di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor sementara ini juga masih enggan diwawancarai.
"Sekeluarga lagi tidak ada, korban masih syok, takut," tandasnya.
Kasusnya Viral di Media Sosial
Kisah korban yang menjadi korban pelecehan seksual gurunya pun viral di linimasa.
Lewat cuitan akun @voergo, korban mengurai kronologi pelecehan yang dialaminya pada Kamis (22/2/2024).
Awalnya, korban tengah berniat mengantar surat izin ke ruang guru namun momen tersebut jadi awal petaka untuknya.
"Katanya (korban) mau nganterin surat izin pertandingan volly.
Dia nganterin ke guru BK sama teman-temannya tapi yang masuk ke dalam sendiri sodara aku (korban) doang," ungkap diduga saudara korban dilansir TribunnewsBogor.com, Jumat (23/2/2024).
"Di situ dia (korban) diciumin bibirnya sama diremes-remes susunya. Di situ dia (korban) cuma diam nangis.
Temannya yang di luar mikir kenapa lama di dalamnya. Pas mau dilihat, sodara aku udah keburu lari terus ke kelas ambil tas langsung pulang sambil nangis," sambungnya.
Pasca-kejadian, korban pun terus menangis dan enggan bercerita ke keluarga.
Hingga akhirnya, keresahan korban tak bisa terbendung lagi setelah membaca chat dari guru cabul tersebut.
Oknum guru bernama Eman itu meminta korban untuk tidak mengadukan pelecehan tersebut ke orang lain.
"Tadinya mah ga cerita cuma nangis mulu bengong mulu, Selasa aja mau sekolah takut dia sampe kesiangan berangkatnya. Mau sekolah takut meren ga sekolah takut ditanya mamahnya," pungkas saudara korban. (Tribun Bogor/khairunnisa/Wahyu Topami)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Buntut Kasus Asusila di SMPN 1 Cigombong Bogor, Oknum Guru Cabul Dinonaktifkan, Disdik Harus Tegas