TRIBUNNEWS.COM, BATURAJA - Satu keluarga di Ogan Kemering Ulu (OKU) terlibat pembunuhan sadis.
Ayah dan dua anaknya tega membantai Nemek Hairun (62) di tengah kebun karet Dusun IX, Desa Kedaton Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR) Kabupaten OKU Sabtu (2/3/2204) siang.
Hanya dalam waktu 7 Jam dari kejadian, 2 pelaku pembunuhan nenek Hairuni berhasil dibekuk polisi tanpa ada perlawanan.
Dua tersangka inisial masing-masing Mu ( 62 ) dan RZ (30), keduanya diamankan saat berada di rumahnya di Dusun IX, Desa Kedaton Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR) Kabupaten OKU Sabtu (2/3/2204) pukul 22.00 WIB.
Hasil interogasi, keduanya membenarkan dan mengakui atas perbuatan yang dilakukan terhadap korban.
Sedangkan pelaku lainnya inisial IA berhasil melarikan diri dari kejaran polisi.
Terungkap, motif pembunuhan ini berlangsung karena rasa ketersinggungan terhadap korban sehingga kedua pelakunya tega menghabisi nyawa nenek Hairuni.
Diketahui, pembunuhan ini berlangsung setelah terjadi sengketa lahan perkarangan rumah.
Awalnya, tanah pekarangan milik korban telah dibeli berikut tanaman tumbuh diatas lahan tersebut.
Namun korban menginginkan tanaman di atas lahan dan masih mengklaiim sebagai miliknya.
Peristiwa Tragis di Kebun Karet Gemparkan Warga, Nenek Hairun Tewas Bersimbah Darah
Peristiwa tragis menimpa Hairuni Binti Muzamil (62), nenek lansia ini ditemukan tewas bersimbah darah di kebun karet Dusun IX, Desa Kedaton Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR) Kabupaten OKU Sabtu (2/3/2204) siang.
Peristiwa menggemparkan ini pertama kali ditemukan putera korban atas nama Hairul Asri bin Zahroni (38).
Menurut informasi dari putera korban, pada hari Sabtu (2/3/2024) pukul 06.00 WIB korban bernagkat ke kebun karet.
Seperti biasa korban pergi menyadap karet berangkat pagi-pagi sekali dan pukul 10.00 WIB sudah pulang ke rumah.
Namun pada hari itu sudah pukul 13.00 WIB Hairuni belumjuga pulang, karena khawatir puteranya atas nama Hairul menyusul sang ibu ke kebun karet.
Hairul juga ingin memastikan apakah ibunya masih di kebun.
Setelah di kebun karet tempat ibunya biasa menyadap Hairul mencari –cari ibunya sambil memanggil sang ibu, namun tidak ada sahutan.
Lama kelamaan Hairul semakin klhawatir dan terus mencari sang ibu.
Tak lama berselang Hairul sangat terkejut menyaksikan Hairuni sudah terkapar di tengah kebun karet dengan kondisi penuh darah dan luka.
Baca juga: KRONOLOGI Devara Putri Prananda, Caleg DPR RI Otaki Pembunuhan Indriana Dewi Bermotif Cinta Segitiga
Penemuan mayat ini langsung dilaporkan ke polisi, mendapat laporan itu Kapolsek Peninjuan Iptu Yulia Fitri Yanti bersama anggota lalu meluncur ke lokasi kejadian.
Saat kapolsek tiba, jenazah. sudah dibawah ke rumah duka di Dusun IX Desa Kedaton Kecamatan Kedaton peninjauan Raya .
Posisi jenazah sudah ditutup dengan kain.
Polisi mengamankan barang bukti berupa 1 (satu) buah tas gendong warna pink, 2 (dua) buah alat sadap karet, 1 (satu) bila pisau parang sarung kayu, 1 (satu) buah senter, 1 (satu) buah tempat obat nyamuk bakar, 1 (satu) pasang sepatu boot warna hitam , 1 (satu) buah botol air minum warna kuning, 1 (satu) buah korek api. Korban sudah divisum.
Motif Pembunuhan
Terungkap, pembunuhan ini berlangsung karena adanya rasa ketersinggungan terhadap korban sehingga kedua pelakunya tega menghabisi nyawa Hairuni.
Diketahui, pembunuhan ini berlangsung setelah terjadi sengketa lahan perkarangan rumah.
Awalnya, tanah pekarangan milik korban telah dibeli berikut tanaman tumbuh diatas lahan tersebut.
Namun korban menginginkan tanaman diatas lahan dan masih mengklaim sebagai miliknya.
Baca juga: Perwira Polisi di Polres OKU Sumsel Dituntut 3 Tahun Penjara Kasus Tipu Teman Rp225 Juta
Menurut Kapolsek Peninjuan IPTU Yulia Fiti Yanti, korban dan para pelaku sebenarnya tergolong tetangga dekat.
keduanya sebelumnya memiliki hubungan yang baik sehingga terjadi jual beli lahan pekarangan.
Namun jual beli lahan pekarangan inilah yang menjadi pemicu terjadinya pembunuhan, karena pelaku korban masih mengkalim sebagai miliknya.
Antisipasi Hal–Hal yang Tidak Diinginkan, Tersangka Pembunuh Nenek Hairuni Diamankan ke Polres
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dua tersangka pelaku pembunuh nenek Hairuni Binti Muzamil (60) kini diamankan di Polres OKU.
Polisi juga melakukan langkah-langkah antisipasi kemungkinan akan timbulnya gejolak dikemudian hari mengingat lokasi tempat tinggal korban dengan pelaku berdekatan sehingga dikhawatirkan dapat memicu aksi balas dendam atas perbuatan pelaku.
Selain itu, kepolisian juga mengantisipasi kemungkinan soal aksi dari masyarakat Desa Kedaton pasca peristiwa pembunuhan tersebut.
Kapolsek Peninjauan IPTU Yulia Fitri Yanti telah melakukan imbauan kepada pihak keluarga korban untuk tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya kepada petugas dalam penegakan hukum dan dapat menjaga situasi Kamtibmas yang aman.
Di desa setempat juga tetap dilakukan kegiatan monitoring dan pemantauan situasi serta memantau kisaran suara dari warga setempat dan pihak keluarga dengan mengedepankan Bhabinkamtibmas guna mengetahui dan mencegah sedini kemungkinan hal hal yang tidak diinginkan yang dapat menimbulkan gangguan Kamtibmas. (tribun network/thf/TribunSumsel)