TRIBUNNEWS.COM - Murid SD di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat jadi korban bullying atau perundungan oleh teman sekelasnya.
Video perundungan pun beredar di media sosial.
Korban dirundung dengan ditelanjangi lalu ditendang pelaku.
Baju korban yang berinisial HA (12) juga dibasahi oleh para pelaku.
Pelaku perundungan terhadap HA diketahui ada dua orang.
Kepala Program Studi Profesi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Elvie Gunawan, turut menanggapi kasus yang menimpa HA.
Menurutnya, kasus bullying di Indramayu merupakan imbas dari orang tua dan guru yang tak berperan dalam melakukan pencegahan.
Ia menilai guru beserta orang tua harusnya berperan dalam pencegahan, supaya anak-anak tak melakukan perbuatan di luar norma masyarakat.
"Sebenarnya, orang yang berperan melakukan pencegahannya, tidak mau berperan."
"Bullying itu kan, tidak akan terjadi kalau lingkungan tempat anak-anaknya tumbuh dan berkembang itu aman," ujar Elvine Gunawan, Rabu (6/3/2024), dikutip dariĀ TribunJabar.id.
Sementara itu, lanjut Elvine, lingkungan sekolah juga harus memberikan proteksi.
Baca juga: Murid Kelas 5 SD di Indramayu Ditendang dan Ditelanjangi Temannya, Guru: Korban Awalnya Ejek Pelaku
Ia mengatakan keseimbangan antara jumlah anak dan guru juga harus ideal.
"Sekarang kalau di sekolah itu kan satu banding berapa, guru satu siswanya bisa sampai 40 orang kan. Itu pola konvensional," jelasnya.
Tak hanya itu, di lingkungan sekolah, menurutnya, tak pernah ada pemeriksaan terhadap anak-anak yang akan masuk sekolah.