Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wikasatrian, pusat training yang dikelola BUMN PT Wijaya Karya (Persero) di Megamendung, Bogor, Jawa Barat, kini mendapatkan tambahan puluhan koleksi tanaman langka dan endemik.
Penanaman 64 tanaman langka dan endemik ini dilakukan oleh WIKA dan mendapat dukungan penuh dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jumat (8/4/2024). Luas lahan Wikasatrian ini mencapai 10 hektare.
Baca juga: Bantara Ayung, Tempat Wisata Baru di Denpasar Tanaman Langka hingga Goa Zaman Perjuangan
Peneliti Pusat Riset Ekologi & Etnobotani BRIN Kusuma Dewi Sri Yulita mengatakan pihaknya melakukan riset di bidang keanekaragaman hayati, perlindungan, maupun pemanfaatan. Ia merasa terkejut karena melihat banyak pohon langka yang hidup di area Wikasatrian.
Pihaknya berterimakasih kepada WIKA yang telah berkolaborasi dengan BRIN sehingga bisa memfasilitasi sebagian areanya menjadi konservasi ek situ.
Baca juga: Ketua BRIN Laksana Tri Handoko Berharap Perhimpunan Periset Indonesia Bisa Mandiri Seperti IDI
“Kami sangat surprised karena atas kerja sama ini karena WIKA memfasilitasi memberikan sebagian areanya jadi konservasi eksitu,” ujarnya.
Yulita juga mengapresiasi inisiatif WIKA memberikan perhatiannya terhadap konservasi flora memberikan kesempatan kepada BRIN untuk melakukan penelitian di area yang dikelolanya.
“Mungkin ini karena komitmen WIKA yang besar terhadap lingkungan, otomatis lingkungan akan memberikan jasanya kepada perusahaan berupa jasa lingkungan,” kata Yulita.
Dia juga berpendapat kawasan Wikasatrian cukup bagus dijadikan area glamping dan ekowisata karea selama ini dijaga dan dirawat dengan bagus.
Baca juga: Warga Antre & Berdesakan Dapatkan Beras Murah, Peneliti BRIN: Bukan Potret yang Baik
Yulita menjelaskan, ada tiga jenis tumbuhan yang sudah punah di alam. Salah satunya justru ditemukan di area hutan Wikasatrian, yakni salah satu tumbuhan maskot Provinsi Selatan.
Berdasar informasi yang diterimanya WIKA sudah pernah bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dari situ ditemukan koleksi maskot tumbuhan yang ada di beberapa provinsi.
“Saya bilang, alangkah baiknya kalau ada pemekaran provinsi dan lain-lain, WIKA juga mungkin bisa bekerja sama dengan kami. Kami bisa contribute, ada maskot-maskot lain dan koleksi yang belum ada di sini,” ucapnya.
Pihaknya berharap kerjasama ini terus berlanjut karena area Wikasatrian telah menjelma menjadi laboratorium hidup yang paling dekat dari BRIN secara eksitu dan masih alami.