"Kami meyakini ada tanda-tanda baik, saat lokasi ditemukan. Di sana ada api dan ada asap terlihat. Kalau dihitung waktu, tidak mungkin itu api dari kecelakaan. Pasti dibuat oleh kru yang selamat," ujar Dandim 0910 Malinau, Letkol Inf Alisun, Minggu (10/32024) dikutip dari TribunKaltara.com.
Tanda tersebut dilihat oleh seorang kru Smart Air sekaligus kolega M Yusuf yang ikut dalam tim pencarian.
Dalam rapat pembahasan pada Sabtu (9/3/2024) sore, kesaksian tersebut dipaparkan dalam rapat bersama tim darurat.
"Kami meyakini itu (api) dibuat. Bisa jadi tanda untuk meminta pertolongan yang dibuat kru selamat," kata seorang kru Smart Air dalam pertemuan tersebut.
Setelah dikaji tim gabungan, Letkol inf Alisun meminta tim penolong untuk kembali ke lokasi sejam sebelum waktu terbang berakhir.
Ia memutuskan untuk dropping perbekalan dan menerjunkan tim pertolongan pertama di lokasi.
Saat itu, tim belum bisa memberikan keterangan resmi untuk menjaga kondisi batin keluarga korban.
Alhasil, Minggu sore, para korban berhasil dievakuasi dari lokasi ke Tarakan.
"Alhamdulillah, kedua korban telah dievakuasi menggunakan Heli Caracal. Kondisi korban, satu selamat dan satu lagi meninggal dunia," ujarnya.
Kronologi Pesawat Smart Air Jatuh
Sebelum ditemukan jatuh, pesawat Smart Air dengan kode registrasi PK-SNE sempat hilang kontak pada Jumat (8/3/2024) siang.
Pesawat mulai lepas landas dari tarakan pukul 08.25 Wita dan dijadwalkan sampai Bandara Binuang, Krayan, pada pukul 09.25 Wita.
Pesawat memuat 583 kg sembako dari Bandara Tarakan menuju Krayan, Nunukan, Kaltara yang diperuntukkan sebagian kebutuhan warga perbatasan RI-Malaysia itu.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Kesaksian Tim Penolong Malinau Temukan Kru Pesawat Jatuh, Satu Korban Selamat Berkat Tanda SOS
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (TribunKaltara.com/Mohamad Supri/Andi Pausiah)