Oliva Renjaan, salah satu perwakilan perempuan Ohoi Sathean menyampaikan tuntutan mereka, yakni kembalikan hak suara Justina Renyaan yang disebut telah dirampas saat pleno rekapitulasi.
"Kami hanya meminta apa yang menjadi hak saudara kami seperti tercantum dalam filosofi masyarakat Evav, hira ni ntub va ini it dit in tub vo it did, yang mengandung makna tentang hak kepemilikan," ucapnya, Jumat pagi.
Jika aksi mereka tak diindahkan, protes tersebut akan terus berlanjut.
"Kami menuntut keadilan. menuntut hak kami perempuan Sathean yang sudah dizolimi," pungkasnya.
Dia pun menuntut penjelasan logis baik dari KPU dan Bawaslu terkait pencaplokan suara oleh caleg lain di partai yang sama.
Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Tanpa Mediasi, Palang Adat Bandara Karel Sadsuitubun Dibuka Paksa Aparat TNI