News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Keracunan Massal Siswa SD di Bandung Barat, Hasil Uji Laboratorium Ditemukan Zat Sianida

Editor: Abdul Muhaimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi keracunan makanan. Sebanyak tujuh murid SDN 2 Bojong di Desa Bojong, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) keracunan setelah mengonsumsi makanan kemasan merek Daya, Selasa (27/2/2024).

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 7 siswa SD di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengalami keracunan makanan pada Selasa (27/2/2024) lalu.

Dugaan sementara mereka keracunan akibat aci yang ditaburi serbuk cabai kering.

Sampel makanan tersebut telah dibawa ke laboratorium Labkesda Jabar.

Sekretaris Dinas Kesehatan KBB, Maisara Hanif mengatakan, dari hasil uji laboratorium di Labkesda Jabar, sampel makanan merek Daya di SDN 2 Bojong dan SD Kartika itu negatif mengandung bakteri atau zat kimia berbahaya.

"Tapi dari sampel muntahan (siswa) ditemukan zat kimia sianida dan bakteri Staphylococcus Aureus," ujarnya di Kompleks Perkantoran Pemda KBB, Senin (18/3/2024).

Selain sianida dan bakteri Staphylococcus aureus, kata dia, dari sampel muntahan siswa itu juga ditemukan kandungan jamur Candida Sp, dan dua bakteri yakni Klebsiella Pneumoniae dan Enrterococcus Cloaceae.

"Jadi di dalam sampel muntahan siswa tersebut ada tiga kandungan mikrobiologi. Sementara uji kandungan zat kimia hanya Sianida saja," kata Maisara.

Ia mengatakan, untuk saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium di Badan Pengawasan Obat dan Makan (BPOM) untuk memastikan adanya kandungan berbahaya pada makanan tersebut.

"Kita tinggal tunggu hasil dari laboratorium milik BPOM karena selain ke Labkesda, kita kirim juga mengirimkan sampelnya ke BPOM," ucapnya.

Sebelumnya Dinas Kesehatan KBB, telah mengirimkan tiga sampel penyebab keracunan itu, yakni sampel muntahan siswa, dan dua jajanan kemasan yang mereka konsumsi beberapa saat sebelum terjadi gejala keracunan.

"Dari tiga sampel yang dikirim, hanya muntahannya saja yang positif. Sementara dua sampel jajanan hasilnya tidak ditemukan zat kimia berbahaya maupun mikrobiologi," kata Maisara.

Baca juga: 51 Orang di Sukoharjo Keracunan Makanan Nasi Kotak, Ayam Bakar Diduga Jadi Penyebabnya

Sebelumnya, Maisara SR Hanif mengatakan, tujuh orang siswa yang mengalami keracunan makanan tersebut berusia antara 9-12 tahun, kemudian mereka berobat ke Puskesmas Rongga.

"Mereka berobat ke Puskesmas Rongga di bawa oleh guru SDN Bojong dengan keluhan muntah, sakit perut, dan sakit kepala karena diduga akibat keracunan makanan," ujarnya saat dihubungi, Selasa (27/2/2024).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini