Empat pelaku tersebut yakni Hisyam alias Iksan (20), Rahmat alias Aco (20), H alias Bus (17), dan Ronaldi alias Ronal (27).
Berdasarkan hasil interogasi, Hisyam, Rahmat, dan H mengakui perbuatannya.
Masing-masing pelaku rupanya memiliki peran yang berbeda-beda.
Dikatakan Devi, Hisyam mengakui berperan memukul bagian kepala korban sebanyak satu kali.
"Rahmat mengakui berperan memukul bagian bahu korban sebanyak satu kali," ujarnya.
Sementara H mengakui berperan menendang paha korban sebanyak satu kali.
"Ronaldi mengakui dan membenarkan ikut serta berada di lokasi, namun pada saat kejadian berusaha melerai pelaku saat melakukan pengeroyokan terhadap korban," ungkapnya.
Berdasarkan pengakuan Ronaldi, ia ikut melakukan pengeroyokan karena nyaris ditabrak oleh M Fathul.
Dikatakan Devi, dalam kasus itu masih ada lima terduga pelaku yang menjadi buronan polisi.
"Ada beberapa pelaku yang saat ini status DPO, agar kelima orang pelaku tersebut dapat menyerahkan diri," imbuhnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur dengan judul Alasan Pengantar Jenazah Berani Keroyok Polisi di Makassar: Mauka Natabrak Komandan
(Tribunnews.com/Linda) (Tribun-Timur.com/Muslimin Emba)