"Terdampak 97.000 warga, kalau pengungsi kurang lebih 25.000 ada yang di Kudus dan di Demak," ujar Agus.
Saat ditanya kapan perkiraan akan surut, Agus belum bisa mengungkapkan lantaran tanggul yang jebol masih belum tertutup.
Jadwal Penutupan Tanggul
Diketahui, banjir di Demak disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Wulan.
Lokasi jebolnya juga sama seperti banjir yang terjadi pada Februari 2024 lalu.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, mengatakan pihaknya saat ini berfokus pada penambalan tanggul dalam penyelesaian permasalah banjir di jalur Pantura Demak-Kudus ini.
Pihaknya juga akan melakukan rekayasa cuaca untuk mempermudah penutupan tanggul.
"Kalau melihat seperti ini, akan kita tambah satu minggu, dari Informasi BBWS bahwa waktu lima hari atau seminggu paling lambat untuk menutup tanggul," ujarnya, Senin (18/3/2024).
Mengutip TribunJateng.com, pihak BNPB juga akan berkoordinasi dengan PUPR untuk masalah material tanggul.
Usai tanggul ditutup pihaknya akan memompa air untuk kemudian dibuang ke sungai.
"Kita arahkan sampai 30 pompa untuk memompa dalam waktu kurang lebih hampir 2 minggu itu bisa berkurang nah ini kita laksanakan seperti itu," tambahnya.
Baca juga: Banjir Demak: Apa penyebabnya dan sampai kapan hujan ekstrem melanda?
Ratusan Sekolah Terdampak
Banjir menyebabkan ratusan sekolah terdampak banjir.
Proses belajar mengajar pun dialihkan secara daring.
Haris Wahyudi Ridwan selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Demak menuturkan, ada 185 sarana pendidikan yang terdampak banjir, mulai dari TK hingga SMP.
Pihaknya pun mengeluarkan imbauan supaya proses pembelajaran dapat dialihkan.