"Waktu itu saya masih kelas IV SD. Sepulang sekolah saya melihat mama saya terbaring di lantai."
"Saya hampir tidak mengenalinya karena wajahnya sudah bengkak," ujar F di hadapan penyidik di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (13/4/2024) malam, mengutip Kompas.com.
Dua hari kemudian, F masih melihat ibunya terbaring di lantai tak sadarkan diri.
Tak lama kemudian, lanjut F, dia melihat ayahnya membawa masuk ke dalam rumah pasir dan semen.
"Kemudian memberitahukan kepada saya kalau ada yang bertanya semen itu untuk apa, saya harus jawab untuk membuat kolam ikan," terangnya.
F juga mengaku diminta oleh ayahnya untuk berbohong ketika orang-orang menanyakan keberadaan ibunya.
"Bapak saya kemudian mengajari saya dan adik saya yang waktu itu masih berumur 5 tahun."
"Ketika ada yang bertanya mama kamu ke mana, sampaikan bahwa mamamu pergi entah ke mana," ucapnya mengikuti perkataan pelaku.
Kemudian setiap kali tetangga bertanya kepada pelaku terkait keberadaan istrinya, H mengatakan, istrinya pergi dengan pria lain.
Dari pengakuan F itu, akhirnya petugas kepolisian menangkap H.
Setelah ditangkap, H mengakui perbuatan kejinya yang telah membunuh sang istri.
Kepada polis,i ia mengaku menganiaya istrinya menggunakan tangan kosong dan balok kayu.
"Saya pukul pakai tangan di (bagian) dada dan perut. Saya lupa bulan berapa, kira-kira 2018."
"Saya juga pukul pakai (balok) kayu di bagian kepala, saya lupa berapa kali," ungkap H, dilansir Tribun-Timur.com.