Sementara itu, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, korban seketika dibawa ke RSUD dr Mohammad Zyn Sampang, namun nyawanya tak tertolong akibat kehabisan darah.
Kronologi Kejadian
Kronologi pembacokan ini telah diketahui pihak kepolisian pasca olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Insiden berdarah yang menewaskan Imam Arifin (26) asal Desa Banyusokah, Kecamatan Ketapang, Sampang itu bermula saat korban mengendarai sepeda motor Honda Scoopy membonceng anaknya untuk membeli petasan.
Saat tiba di TKP, datang pengendara mobil Toyota Avanza warna putih yang tiba-tiba menyerempet korban, namun korban mencoba melarikan diri.
Upaya melarikan diri tidak berjalan mulus, korban terjatuh ke area rerumputan, kemudian mulai dieksekusi oleh orang tidak dikenal.
"Informasi yang kami dapat, sementara ini masih satu orang yang menjadi pelaku," ujar Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dedy Dely Rasidie kepada SURYAMALANG.COM, Senin (15/4/2024).
Menurutnya, akibat sabetan celurit, korban mengalami luka di bagian kepala, kemudian luka robek di bagian lengan tangan sebelah kanan.
Pasca dieksekusi, korban tergeletak bersimbah darah dan dievakuasi oleh pihak kepolisian ke Puskesmas Robetal, namun akibat luka yang parah dirujuk ke RSUD dr Mohammad Zyn Sampang.
"Saat di Puskesmas, korban masih sadar bahkan bisa berkomunikasi, tapi kondisinya terus memburuk dan meninggal saat di RSUD," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Tragedi Carok di Sampang Madura, Korban Tewas Disabet Celurit, Potongan Jari Kaki Berserakan di TKP