"Karena dari juga ada pembacaan doa terhadap ahli kubur keluarga warga disekitaran musala. Dan kami tadi juga bersalaman, bermaafan karena masih momentum bulan Syawal," tuturnya.
Mengingat, katanya, Kupat, Lepet, Lontong dan Santen itu sendiri terdapat makna filosofis yang sulit dijelaskan. Karena memiliki arti mendalam bagi umat Muslim di Pulau Jawa khususnya saat bulan Syawal.
"Kayak Kupat itu kan artinya ngaku lepat (mengaku bersalah: Red Bahasa Jawa). Lepet itu artinya eleke diempet (tindakan jahatnya ditahan), santen itu artinya sedoyo nyuwon ngapunten (semua meminta maaf) lontong artinya olone kosong (dosanya kosong). Kira kira seperti itu lah," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Menilik Tradisi Lebaran Ketupat alias Kupatan di Ambulu Jember, Gelar Tasyakuran Sederhana