TRIBUNNEWS.COM - Kronologi kenaikan aktivitas Gunung Ruang di Tagulandang, Sitaro, Sulawesi Utara, yang kembali erupsi pada Rabu (17/4/2024).
Kepala Tim Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Heruningtyas Desi Purnamasari, menjelaskan awal mula Gunung Ruang kembali erupsi.
Dijelaskan Desi, aktivitas Gunung Ruang mengalami peningkatan setelah gempa tektonik beberapa hari sebelum erupsi.
"Ini memang aktivitasnya cukup bisa dikatakan mendadak dan cukup cepat, dikarenakan ini eskalasi kegempaannya dimulai tanggal 11-15 April hingga akhirnya terjadi erupsi Gunung Ruang yang terjadi pada 16 April," katanya dalam konferensi pers secara daring, Kamis (18/4/2024), dikutip dari kanal Youtube Badan Geologi.
Kronologi Aktivitas Gunung Ruang Meningkat
9 dan 14 April 2024
Tercatat aktivitas gempa di Pulau Maluku di bagian barat daya Pulau Doi dan di Barat Laut, masih-masing M 5,1 dan M 6,4.
11-15 April2 2024: Peningkatan gempa 5-146 kali
Aktivitas dilanjutkan dengan peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik dalam mulai dari berjumlah 5 hingga 146 kali.
Sehingga, status Gunung Ruang dinaikkan menjadi dari satus normal (Level 1) ke level 2 (waspada).
16 April 2024, pukul 10.99 WITA: Status Waspada
"Kami menaikkan status Gunung Ruang pada 16 April 2024 pukul 10 WITA, kami memasukkan rekomendasi bahaya sejauh 2 Km radius aman dari kawah Gunung Ruang," kata Desi.
Baca juga: Gunung Ruang Meletus, TNI AL Kerahkan Kapal Perang Antar Bantuan dan Siagakan 400 Personel
16 April 2024, pukul 13.37 WITA: Erupsi Intensitas Lemah
Aktivitas tersebut, ditandai asap putih yang keluar dari aktivitas di area kawah.
16 April 2024, pukul 16.00 WITA: Status Siaga
Pihak PVMBG menaikkan status dari Waspada (Level 2) ke Siaga (Level 3).
PVMBG juga menjelaskan, daerah bahaya dalam radius 4 Km dari kawah Gunung Ruang.
Lalu, terjadilah erupsi 16 April 2024 pukul 21.45 WITA.
17 April 2024: Erupsi
Pada Rabu, 17 April 2024 pukul 01.08 dan 05.05 WITA terjadi erupsi.
Pada pukul 18.00 WITA juga terjadi erupsi.
Tak berselang lama, pukul 20.39 WITA kembali terjadi erupsi menerus, kemudian gempa terasa dan suara gemuruh yang dilaporkan oleh petugas.
17 April 2024, pukul 21.00 WITA: status Awas
PVMBG pun kembali menaikkan status Gunung Ruang dari Siaga ke Awas.
Hal ini dikarenakan adanya potensi tsunami apabila material Gunung Ruang jatuh ke laut.
Rekomendasi PVMBG:
- Daerah bahaya dalam radius 6 Km dari kawah aktif.
- Evakuasi masyarakat yang bermukim pada wilayah P. Tagulandang yang masuk dalam radius 6 Km.
Diketahui, Gunung Ruang di Tagulandang, Sitaro, Sulawesi Utara, kembali erupsi pada Rabu (17/4/2024).
Terbaru, status Gunung Ruang dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).
Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Hendra Gunawan, status Gunung Ruang dinaikkan berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik.
"Maka tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) terhitung mulai tanggal 17 April 2024 pukul 21.00 Wita," katanya dalam rilis resmi PVMBG, Rabu.
Mengenal Gunung Ruang
Dikutip dari vsi.esdm.go.id, Gunungapi Ruang merupakan gunungapi bertipe strato dan menjulang tinggi 725 m dpl dari batas pantai, sekaligus membentuk satu pulau tersendiri yang terpisah dengan pulau lainnya.
Secara geografis, Gunung Ruang terletak pada posisi koordinat 2o19' 18,30” LU dan 125o 24' 30,42 BT.
Sementara secara administratif, Gunung Ruang berada di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Gunungapi tersebut, diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Tagulandang, Sitaro.
Baca juga: Gunung Ruang Erupsi, Operasional Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara
Adapun sejarah erupsi Gunung Ruang tercatat sejak tahun 1808, yang memiliki interval erupsi berkisar antara 1 hingga 30 tahun.
Sebelum erupsi tahun ini, Gunung Ruang pernah meletus pada tahun 2002, yang merupakan erupsi eksplosif disertai awan panas.
Imbas erupsi Gunung Ruang saat itu, yakni kerusakan lahan dan pemukiman serta mengharuskan pengungsian penduduk.
Perlu diketahui, Gunung Ruang, gunung yang paling eksplosif di Sulut, lantaran memiliki siklus yang tak menentu, bahkan relatif lebih lama.
Siklus yang relatif lebih lama pun membuat gunung menyimpan lebih banyak material sebelum dikeluarkan berupa erupsi.
Bahkan pada tahun 1800an, Gunung Ruang pernah mengakibatkan tsunami.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)