TRIBUNNEWS.COM - Sejarah Gunung Ruang di Tagulandang, Sitaro, Sulawesi Utara, yang kembali erupsi pada Rabu (17/4/2024).
Terbaru, status Gunung Ruang dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).
Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Hendra Gunawan, status Gunung Ruang dinaikkan berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik.
"Maka tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) terhitung mulai tanggal 17 April 2024 pukul 21.00 Wita," katanya dalam rilis resmi PVMBG, Rabu.
Lantas, bagaimana sejarah erupsi Gunung Ruang?
Mengenal Gunung Ruang
Dikutip dari vsi.esdm.go.id, Gunungapi Ruang merupakan gunungapi bertipe strato dan menjulang tinggi 725 m dpl dari batas pantai, sekaligus membentuk satu pulau tersendiri yang terpisah dengan pulau lainnya.
Secara geografis, Gunung Ruang terletak pada posisi koordinat 2o19' 18,30” LU dan 125o 24' 30,42 BT.
Sementara secara administratif, Gunung Ruang berada di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Gunungapi tersebut, diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Tagulandang, Sitaro.
Sejarah Erupsi Gunung Ruang
Sejarah erupsi Gunung Ruang tercatat sejak tahun 1808, yang memiliki interval erupsi berkisar antara 1 hingga 30 tahun.
Sebelum erupsi tahun ini, rupanya Gunung Ruang pernah meletus pada tahun 2002.
Erupsi tersebut, merupakan erupsi eksplosif disertai awan panas.
Baca juga: 6 Fakta Gunung Ruang di Sulut Erupsi, Dampak Letusan hingga Penetapan Status Siaga ke Awas
Imbas erupsi Gunung Ruang saat itu, yakni kerusakan lahan dan pemukiman serta mengharuskan pengungsian penduduk.
Diketahui, Gunung Ruang, gunung yang paling eksplosif di Sulut, lantaran memiliki siklus yang tak menentu, bahkan relatif lebih lama.