"Saat ada laporan kehilangan (korban), pelaku ini juga hilang. Dia kerjanya serabutan," paparnya, Selasa (16/4/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Sugimin mengaku sering melihat pelaku bekerja bersih-bersih di rumah korban.
"Jadi selama ini warga di sini sering menggunakan jasa pelaku. Makanya ketika tahu (jadi pelaku pembunuhan) masyarakat kaget," ucapnya.
Warga lain, Parno (45) mengatakan pelaku tidak pernah membuat masalah selama bekerja di kompleks perumahan.
Baca juga: Keluarga Tak Sadar, Sempat Gelar Pengajian di Atas Jasad Didi yang Dikubur Ijal
"Dia enggak pernah macam-macam, suka bantu-bantu warga. Kadang bersih-bersih, betulin bangunan rumah yang rusak, jadi kaget bisa sampai begitu," tukasnya.
Warga tidak menaruh curiga korban dibunuh tukang kebun.
"Jadi kita juga sempat mikir ada apa, kok Pak Didi enggak ada terus I juga enggak ada. Cuma kan enggak bisa curiga sembarangan kalau enggak ada bukti," bebernya.
Keluarga hingga teman kerja korban sempat mendatangi rumah yang menjadi lokasi pembunuhan.
Namun mereka tidak menemukan keberadaan korban dan tanda-tanda mencurigakan.
"Waktu itu dari kantornya Pak Didi datang, mereka ngecek karena sudah empat hari enggak masuk kerja, tapi memang kita enggak ada yang tahu dia ke mana," pungkasnya.
Baca juga: Posisi Ranjang Jadi Titik Terang Terbongkarnya Kasus Mayat Dicor di Bandung Barat
Awal Kasus Terungkap
Diduga pelaku sakit hati lantaran korban belum membayar upahnya sebesar Rp300 ribu.
Setelah melakukan pembunuhan, pelaku menggali lubang di rumah korban dan memasukkan jasad ke dalamnya.
Pelaku juga mengecor lubang tersebut dan menutupnya dengan keramik.
Sepupu korban, Agus Wardoyo (57), mengatakan pihak keluarga membuat laporan orang hilang pada Sabtu (30/4/2024).