Laporan Wartawan Tribun Bali Muhammad Fredey Mercury
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Berduka atas meninggalnya teman dan murid yang bernama Ni Luh Suwastini, siswa dan para guru SLB Negeri 1 Bangli menaikkan bendera setengah tiang di sekolah selama sepekan.
Ini dilakukan sebagai bentuk tanda duka atas meninggalnya siswi berusia 23 tahun itu.
Media sosial instagram SLBN 1 Bangli mengunggah ucapan bela sungkawa untuk Luh Suwastini.
"Yang bersangkutan sekolah pada usia yang sudah cukup besar.
Siswa kami ini merupakan siswa berkebutuhan tuna rungu," kata Kepala SLB Negeri 1 Bangli, I Wayan Mudayana.
Baca juga: Tiga Korban Lakalantas di Tol Cikampek Km 58 Warga Bogor, Dua Orang Kakak Adik dan Bibi
Kata Mudayana, seluruh keluarga besar SLBN 1 Bangli menggelar doa bersama untuk Luh Suwastini.
"Mulai besok (hari ini) kami akan menaikan bendera setengah tiang.
Kami akan melayat ke rumah duka. Untuk saat ini jenazah masih dititip di RSU karena pihak keluarga masih akan rembuk untuk pelaksanaan upacara," imbuhnya.
"Kami pihak sekolah dan Disdikpora Provinsi menyampaikan bela sungkawa. Semoga siswa kami yang tersayang mendapat tempat yang terbaik. Serta pihak keluarga diberikan ketabahan," sambungnya.
Kronologi kecelakaan
Luh Suwastini mengalami musibah kecelakaan saat perjalanan pulang ke rumah setelah jam sekolah, Rabu (17/4/2024).
Siswi kelas VI yang memiliki bakat melukis ini meninggal dunia.
Tragedi kecelakaan ini terjadi di jalan wilayah Desa Sulahan, Kecamatan Susut.
Informasi yang dihimpun, kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.15 Wita. Suwastini hendak pulang ke rumahnya ke Desa Sekaan, Kintamani.
Ia mengendarai sepeda motor Honda Scoopy dan melintasi jalan Jalan Bau, Jurusan Bangli-Susut.
Di kawasan persawahan, tepatnya di Banjar Dinas Bau, Desa Sulahan, Susut, Suwastini tidak bisa mengendalikan sepeda motornya.
Ia menabrak tebing sawah yang berada di utara (kanan) jalan hingga menyebabkan ia terjatuh di bahu jalan.
Kanit Laka Lantas Polres Bangli, Ipda I Ketut Karya mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP, kondisi jalan basah setelah hujan.
Setelah menabrak tebing sawah, Suwastini terpental dan terjatuh di bahu jalan sebelah utara.
Motornya masuk got sebelah utara jalan.
"Kalau dibilang tergelincir karena faktor jalan, tidak. Karena posisi korban berada di sebelah kanan jalan, bukan di kiri jalan.
Disamping itu tidak ada bekas rem atau gesekan di jalan.
Justru anggota kami menemukan bekas tabrakan di tebing sawah sebelah kanan jalan," ungkapnya.
"Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka robek pada pelipis kanan. Ia juga mengalami dislokasi pada pinggul kiri dan meninggal dunia di lokasi kejadian. Saat ini jenazah korban masih berada di kamar jenazah RSU Bangli," tandasnya. (mer)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul DUKA! Bendera Setengah Tiang Suwastini, Siswi Tunarungu SLB Bangli Tewas Kecelakaan