Lebih lanjut, ia mengatakan kasus penipuan ini cukup unik karena pelaku tidak mendapatkan keuntungan secara langsung dari perbuatannya.
"Sementara seperti, ini sedikit unik, ya," tuturnya.
Cara Lakukan Penipuan
E menipu teman dan mertuanya sendiri untuk menyediakan menu buka bersama di Masjid Zayed dengan menunjukkan pesan WhatsApp seolah-olah berkomunikasi dengan pimpinan masjid.
Hal ini disampaikan oleh Supodo. Saat itu, ia merasa yakin menantunya tersebut menjadi penghubung antara pihak masjid dengan catering-nya.
“Sering menunjukkan WA kayanya dalam lingkungan situ entah berkaitan apa nggak tahu. Saya betul-betul mengirim dan bisa menyerahkan,” tuturnya.
Awalnya, terkait pembayaran pesanan, E menjanjikan bakal dilakukan tiap seminggu sekali.
Namun, ketika uang tak segera dibayarkan, pelaku berdalih ada kendala dari pendanaan masjid.
Supodo pun percaya dan tetap mengirimkan takjil ke masjid hingga bulan puasa berakhir.
“Otomatis pengajuan dari masjid. Saya sudah yakin karena sering keluar masuk masjid,” terangnya.
Sama seperti Supodo, Slamet Widodo juga tak mengira pesanannya tidak dibayar. Ia tidak curiga saat pembayaran terkendala.
“Saya tanya kok nggak cair. Ini ada masalah di TU, katanya. Uangnya transferan dari Arab atau mana habis."
"Ini suruh ngelanjutkan. Semaksimal mungkin saya usaha sampai selesai,” jelasnya.
Mereka rela berhutang demi memenuhi pesanan tersebut, tetapi tak kunjung dibayarkan.
Keduanya sempat dikumpulkan di masjid dengan janji akan dilunasi pada Kamis (11/4/2024).