TRIBUNNEWS.COM - Bus Putra Sulung tiba-tiba berhenti di perlintasan kereta di Kecamatan Martapura, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatra Selatan dan tertabrak Kereta Api Ekspres Rajabasa.
Akibat kecelakaan tersebut, satu penumpang bus meninggal dan 17 orang luka-luka.
Korban meninggal bernama Nazarudin Asof (19) warga Desa Karang Endah, Kecamatan Semendawai Suku III, OKU Timur.
Keberadaan sopir dan kernet bus masih dicari lantaran kabur sebelum tabrakan terjadi.
Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono SIK MH mengatakan pihaknya sudah mengantongi identitas sopir maupun kernet bus Bus Putra Sulung yang masih menghilang.
"Saat ini sopir dan kernet bus masih kabur, tetapi identitasnya telah kita kantongi. Untuk itu kita imbau segera menyerahkan diri guna mempertanggung jawabkan insiden ini," ujarnya, Senin (22/4/2024).
Selain mencari keberadaan sopir dan kernet, anggota Polres OKU Timur Polda Sumsel juga langsung bergerak cepat mengamankan sekitar lokasi kecelakaan antara Bus Putra Sulung dengan Kereta Api (KA) Ekspres, Minggu 21 April 2024 siang.
Selain mengamankan lokasi, anggota Sat Reskrim Polres OKU Timur juga turut membantu proses evakuasi penumpang dari dalam mobil hingga ke rumah sakit terdekat.
Bahkan, anggota Sat Lantas Polres OKU Timur langsung melakukan pengaturan lalu lintas, agar pengendara tetap bisa melalui jalan Pertanian yang mana jalan tersebut merupakan tempat terjadinya kecelakaan.
Tak hanya anggota, Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono, SIK, MH bersama Waka Polres Kompol Polin Pakpahan dan Kasat Reskrim AKP Hamsal SH MH juga turut ke lokasi kejadian.
Kemudian, Kapolres bersama PJU langsung melihat kondisi para penumpang yang sedang mendapatkan pertolongan medis di RSUD Martapura.
Baca juga: Penampakan Mobil Grandmax Remuk Usai Tabrakan di KM 58 Tol Cikampek, Semua Penumpangnya Tewas
Diketahui, kecelakaan Bus Putra Sulung dan Kereta Api Ekspres ini terjadi sekitar Pukul 13.15 WIB.
Saat itu, Bus Putra Sulung bernopol BE 7037 FU melintas dari arah Belitang menuju pulau Jawa melalui jalan Pertanian Desa Kotabaru.
Setibanya di TKP, Bus mendadak mati mesin tepat di tengah rel perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
Tak berselang lama, dari arah lampung melintas Kereta Api Ekspres Rajabasa hendak melintas ke arah Baturaja dan Palembang.
"Karena posisi kereta sudah dekat dan mobil mati mesin, sehingga kecelakaan itu tidak bisa terelakan," katanya Agung.
Atas insiden itu, lanjut kata dia, Bus berwarna biru tua tersebut ringsek parah dan terseret lebih kurang 100 meter membentang tengah-tengah rel perlintasan.
"Bus ini diketahui membawa sekitar 40 penumpang. 17 penumpang mengalami luka-luka, 1 meninggal dan sisanya selamat," paparnya.
Baca juga: Sosok Pria yang Tewas Akibat Kecelakaan di Tol Cipali, Hendak Merantau ke Jakarta untuk Jualan Sate
Kapolres menambahkan, jumlah penumpang bus tersebut semuanya sudah dievakuasi.
Bahkan barang-barang milik penumpang juga diamankan di Kantor Desa Kotabaru.
Selain itu, untuk korban yang mengalami luka-luka sebanyak 15 orang dirawat di RSUD Martapura dan 2 orang di Baturaja.
Kemudian, korban selamat sebagian telah dijemput oleh pihak keluarga serta ada juga yang dirujuk ke rumah sakit lain.
Ia juga menyampaikan, saat ini keberadaan sopir dan kernet bus masih melarikan diri.
Sementara, Kasat Reskrim Polres OKU Timur AKP Hamsal SH MH menyampaikan, bahwa pihaknya setelah mendapatkan informasi kejadian laka lantas tersebut langsung menuju ke lokasi.
Anggota Polisi juga membantu korban, mengamankan dan olah TKP, mencari dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan korban.
"Setelah mendapatkan informasi, anggota dari Unit Pidsus Satreskrim Polres OKU Timur langsung terjun untuk membantu evakuasi para korban hingga kendaraan. Serta melakukan penyelidikan penyebab kejadian kecelakaan," ujarnya.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Warga Asal Tegal Tewas setelah Terpental 20 Meter
Saat ditanya terkait sopir dan kernet bus putra sulung tersebut, ia menyampaikan bahwa keduanya masih melarikan diri.
"Setelah terjadi kecelakaan sopir dan kernet langsung melarikan diri. Saat ini anggota sedang melakukan pencarian dan pengejaran terhadap sopir mobil inisial SP dan kernetnya inisial IN," pungkasnya.
Kesaksian Warga
Detik-detik Bus Putra Sulung tertabrak Kereta Api (KA) Rajabasa di pelintasan kereta KM 193+7 Jalan Way Pisang - Martapura, Desa Kotabaru, Kecamatan Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Minggu (21/4/2024), diungkap warga sekitar.
Peristiwa ini terjadi sekira pukul 13.15 WIB
Yoga, seorang warga penjaga pelintasan kereta api mengatakan, sebelum terjadi kecelakaan, bus Putra Sulung bernomor polisi BE 7037 FU tiba-tiba terhenti di pelintasan yang dijaga warga.
Yoga sempat bertanya ke sopir bus penyebab busnya dihentikan secara tiba-tiba.
"Mobil bus itu setop, saya tanya sopirnya kenapa setop, begitu saya tanya, dia diam," ujar Yoga, Minggu, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: Detik-detik 3 Mobil Alami Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali, 1 Orang Tewas dan 2 Korban Luka-luka
Ketika bus terhenti, KA Rajabasa belum terlihat.
"Begitu ada kereta, dia berusaha memasukkan gigi (persneling)," ucapnya.
Sukarelawan penjaga pelintasan lainnya, Anton, mengatakan, tabrakan berlangsung cepat.
Sewaktu klakson kereta terdengar, Anton berteriak kepada sopir agar segera memajukan busnya.
"Kejadiannya sangat cepat dan tabrakan tidak bisa dihindari. Bahkan, ada sekitar lima orang penumpang terpental keluar dari bus," ungkapnya.
Menurut Anton, tabrakan itu membuat bus terseret sekitar 100 meter.
Akibat tertabrak, bus mengalami kerusakan di bagian bodi tengah. Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Divre IV Tanjung Karang Azhar Zaki Assjari menuturkan, bus yang datang dari arah Kecamatan Belitang, OKU Timur, itu diduga menerobos pelintasan swadaya.
"Pelintasan tersebut merupakan pelintasan yang telah KAI pasangkan palang pintu manual, yang saat ini dijaga masyarakat sekitar secara swadaya," tuturnya dalam keterangan tertulis, Minggu.
Di saat bersamaan, KA Rajabasa relasi Stasiun Tanjungkarang, Bandar Lampung, ke Stasiun Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan, sedang meluncur.
Baca juga: Identitas Lengkap 12 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek
"Saat kejadian, masinis kami telah membunyikan semboyan 35 secara berulang," jelasnya.
Akan tetapi, sopir bus diduga tidak mengindahkan bunyi klakson kereta itu, sehingga tabrakan pun terjadi.
Zaki menambahkan, masinis KA Rajabasa juga sudah mencoba menghentikan laju kereta.
Namun karena jarak sudah dekat, ditambah beban tonase kereta, tabrakan tak bisa terhindarkan.
Jumlah korban bus tertabrak kereta api di OKU Timur
Mengenai jumlah korban tabrakan, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono mengungkapkan, kecelakan ini mengakibatkan seorang penumpang bus meninggal.
Penumpang tersebut bernama Nazarudin Asrop, warga BK 16, Kecamatan Belitang Mulya, Kabupaten OKU Timur.
"Berdasarkan pendataan terdapat satu korban meninggal dunia, 15 orang dirawat di RSUD Martapura dan dua korban dilarikan ke RSUD Baturaja. Jadi total korban luka-luka sebanyak 17 orang," terangnya, Minggu malam, dikutip dari Antara.
Kapolres menjelaskan, sopir dan kernet bus diduga kabur usai kejadian itu.
Polisi kini sedang mencari keberadaan mereka.
Sebagai informasi, bus Putra Sulung tersebut hendak menuju Jakarta.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Polisi Imbau Sopir dan Kernet Bus Putra Segera Serahkan Diri, Kabur Usai Kecelakaan VS Kereta Api